Bansos Covid-19 Diduga Tidak Tepat Sasaran

Realita Lampung (RL) – Bantuan Sosial Covid-19 diduga menimbulkan banyak keluhan dari warga yang terjadi di setiap pekon di wilayah Kabupaten Tanggamus.
Seperti yang terjadi di Pekon Dadi Rejo, Kecamatan Wonosobo, warga pekon setempat menyampaikan keluhannya bahwa selama ada program bentuan sosial Covid-19 mereka tidak pernah menerima atau merasakan bantuan tersebut. 
Karena itu warga berharap Bupati Tanggamus dapat segera turun melihat kebenarannya. Keluhan warga Pekon Dadi Rejo itu disampaikan kepada pihak wartawan media ini, Rabu 1 Juli 2020 kemarin.
Dikatakan, LN salah seorang ibu rumah tangga yang menyatakan, di pekon tersebut lima puluhan persen warga Pekon Dadi Rejo tidak ada satupun bantuan yang diberikan dari pemerintah, baik bantuan yang lain bahkan bantuan sosial Covid-19. Oleh karena itu masyarakat berharap, Bupati Kabupaten Tanggamus supaya dapat mendengar keluhan masyarakatnya.
“Harapan kami selaku masyarakat, Bupati Kabupaten Tanggamus turun langsung melihat situasi pendataan bansos di sini. Jangan pas pemilihan masyarakat di panggil – panggil, giliran kayak begini, masyarakat yang memilih enggak dapet apapun, intinya kami kecewa,” ungkapnya.
Menanggapi itu Ketua LSM Lipan Tanggamus, Musanif Amran menyampaikan, adanya bantuan sosial tentang dampak Covid-19 diduga tidak proyektif pemerintah dalam mendata masyarakat yang benar-benar layak diberikan bantuan.
“Masyarakat sangat kecewa, karena mereka tahu ini adalah program nasional. Sementara itu, ada kalangan menengah ke atas (Mampu) mendapatkan bantuan sedangkan kalangan warga miskin atau buruh harian yang tidak menentu pendapatannya tidak dapat apa-apa,” ujarnya.
Hasil dari investigasi tim LSM Lipan, lanjutnua, ada data puluhan warga masyarakat tidak menerima bantuan apapun dan dibuktikan dengan pernyataan bahwa tidak di data untuk penerima bantuan.
“Harapan kami, pihak birokrasi terkait dapat turun langsung ke lapangan untuk mengkroscek apa yang sebenarnya dan apa yang menjadi kelulahan masyarakat. Jangan hanya mengandalkan pihak dari aparat Pekon atau Poskesos,” pungkasnya.
Mengenai ini, kata Musanif, Ketua RT masing-masing di Pekon Dadi Rejo, salah satunya RT 03 serta aparatur Pekonnya bahwa semua warga yang terdata melalui KK dan KTP sudah sampai ke Poskesos Pekon setempat, namun sampai saat ini tidak ada kejelasan bantuan yamg dimaksudkan.
Berbalik menurut warga, RT tidak pernah melakukan pendataan warga calon penerima bantuan.
“Patut diduga ada unsur kesengajaan pihak RT dan Pekon demi kepentingan pribadi dan kelompok soal dana bantuan sosial Covid-19 berbentuk BLT- Dana Desa,”pungkas Musanif. (***)
• Penulis : Budi WM
• Editor : Sri Wahyuni 

Komentar