oleh

Gubernur Bidik Pengembangan Bank Lampung di Pedesaan

Realita Lampung – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membidik pedesaan di Provinsi Lampung sebagai tempat pengembangan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung. Hal ini selain untuk mewujudkan ekonomi rakyat, juga disebabkan 75 persen penduduk Lampung tinggal di pedesaan.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat memberikan pengarahan kepada Pimpinan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung beserta jajaran, di Aula Lantai IV Kantor Pusat PT Bank Pembangunan Daerah Lampung, Bandarlampung, Selasa (9/3/2021).

Dalam arahannya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa 75 persen penduduk Lampung tinggal di pedesaan. Maka membangun ekonomi kerakyatan mulai dari desa.

“Oleh karena itu, selaras dengan membangun potensi desa melalui pemberdayaan ekonomi. Bank Lampung harus lebih tajam dan fokus untuk mengangkat perekonomian desa melalui skema yang memungkinkan,” jelas Gubernur Arinal.

Beberapa waktu yang lalu, lanjutnya, saat mendampingi kunjungan Menteri Koperasi dan UKM bersama Menteri ATR di Provinsi Lampung, disepakati dilakukannya upaya-upaya pemberian bantuan koperasi dan UKM.

“Tentunya kesempatan itu perlu dipelajari, di mana koperasi dan UKM yang berhasil, direkap datanya, sehingga dapat dilaporkan datanya,” tambahnya.

Gubernur Arinal meminta jajaran PT Bank Lampung memahami betul kisi-kisi kebijakan dan target pembangunan daerah. Apalagi ada beberapa dinas yang secara bersama-sama akan mengembangkan smart village, Kartu Petani Berjaya (KPB) maupun program lainnya. Termasuk kebijakan terkait penjemputan pembayaran pajak di desa.

Gubernur Arinal mengapresiasi kesehatan Bank Lampung membaik menjadi level dua. Tentunya ini tidak lepas dari kemauan dan tanggungjawab seluruh jajaran PT. Bank Lampung.

Oleh karena itu, Gubernur Arinal meminta ditingkatkannya kompetensi karyawan yang ada, baik itu melalui rekrutmen yang profesional, assessment kepada seluruh kepegawaian bank, maupun dengan memberikan motivasi. (Adpim)

Komentar

Realita Lampung