oleh

LSM GMCTA Pertanyakan GOR dan Calon Stadiun Poncowati Yang Terbengkalai

Lampung Tengah (RL) : Bertahun-tahun mangkrak, Gedung Olah Raga (GOR) dan calon stadiun di Kampung Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar mendapat sorotan dari elemen masyarakat. Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah diharapkan memfungsikan GOR dan Stadiun sebagaimana mestinya.

Harapan tersebut diungkapkan oleh Ketua LSM Gerakan Masyarakat Cinta Tanah Air (GMCTA) Kabupaten Lampung Tengah Ahmat Basuri, Kamis (21/10/2021). Menurut Basuri, pembangunan GOR serta tribun di tanah lapang yang direncanakan dibangun stadiun tersebut mubazir.

Penggiat masalah sosial dan kemasyarakatan ini menilai, jika di fungsikan sebagai mana mestinya, GOR itu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain sebagai ikon daerah, masyarakat bisa memfungsikan GOR untuk berbagai event. Terutama kegiatan olah raga.

“Kalau difungsikan, GOR menjadi kebanggaan Lampung Tengah, khususnya menjadi kebanggaan warga Kampung Poncowati. Dan tentunya bermanfaat untuk kegiatan olah raga,” ujar Basuri, saat ditemui Sekretariat LSM GMCTA di Kelurahan Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar.

Basuri menyayangkan bangunan megah GOR Poncowati kondisinya sangat tidak terawat. Banyak bagian gedung yang mulai termakan usia. Pekarangan di sekeliling GOR sudah ditumbuhi rumput liar. Kondisi tersebut menurut Basuri perlu mendapat perhatian serius Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Pemkab Lamteng).

Dikatakan Basuri, dari hasil pengamatan lembaga kami GOR itu jika diamati dari luar sudah rampung dibangun. Hanya ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki. Untuk bagian dalam kami belum bisa memastikan. Karena kami tidak memiliki akses masuk kedalam bangunan.

Basuri melanjutkan, untuk bangunan tribun di tanah lapang Kampung Poncowati masih banyak kekurangan. Misalnya saja, atap podium yang belum dibangun. Serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya masih sangat kurang.

“Kami heran mengapa sampai bertahun-tahun GOR dibiarkan mangkrak. Seharusnya difungsikan saja sebagai fasilitas olahraga warga. Apa sebenarnya yang menjadi kendala?” tandasnya setengah bertanya.

Ditempat berbeda, Kepala Kampung Poncowati Gunawan Pakpahan saat ditanya status kepemilikan dan pengelolaan GOR tidak memberikan jawaban pasti. Menurutnya, dirinya tidak memahami status kepemilikan GOR dimaksud.

“Saya tidak begitu paham (GOR) itu sudah diserahkan ke Pemda atau bagaimana,” tandasnya, saat ditemui di kediaman pribadinya.

Sedangkan tribun yang berada ditanah lapang Kampung Poncowati Gunawan mengungkapkan, tribun itu sudah diserahkan ke Pemkab Lamteng. Tribun dimaksud berada di tanah lapang calon stadiun. Disebut calon stadiun karena belum jadi. Sedangkan untuk pengelolaannya sudah diserahkan kepada Pemerintah Kampung Poncowati.

Pembangunan GOR dan tribun di tanah lapang calon stadiun dijelaskan Gunawan dibangun dalam waktu yang berbeda. Tribun dibangun duluan sebelum GOR. Calon stadiun itu dibangun dengan dana CSR 5 perusahaan di Lampung Tengah. Gunawan sendiri mengaku belum pernah masuk kedalam GOR tersebut.

Gunawan mengatakan dirinya malas melihat GOR karena terbengkalai. Bahkan dengan gamblang dia mengaku lelah mengupayakan agar GOR tersebut mendapat perhatian dari Pemkab Lampung Tengah.

“Kalau bisa (GOR) itu dirubuhkan saja. Karena perhatian (Pemkab Lamteng) tidak ada,” tegasnya. (Willy Dirgantara)

Komentar

Realita Lampung