oleh

Lakalantas, Evakuasi Sopir Truk Fuso Berlangsung Dramatis

Lebih dari dua jam evakuasi terhadap sopir truk fuso yang terjepit atas insiden kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera Desa Bandar Putih Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara akhir berhasil di bawa ke rumah sakit umum. 

Insiden lakalantas antara truk fuso bernomor polisi BE 8070 DA dengan truk fuso pertamina B 9482 SEH dan satu unit sepeda motor metik B 4351 NDO itu terjadi pada, Senin 1 Agustus 2022 siang.

Dalam insiden lakalantas itu pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi, sementara sopir truk pertamina yang mengalami luka patah tangan dan luka-luka sedang dan ringan lainnya sudah lebih dulu dilarikan ke rumah sakit di daerah setempat. 

Sedangkan sopir mobil truk fuso yang mengalami insiden terjepit di badan fuso selama kurang lebih 2 jam baru bisa dievakuasi oleh jajaran Satlantas Polres Lampung Utara bersama warga untuk mendapatkan perawatan oleh tim medis. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum terjadi lakalantas tersebut mobil truk fuso pertamina melaju dari arah Kotabumi menuju ke arah Bukit Kemuning, sementara truk fuso dan sepeda motor yang dikemudikan Ahmad Saiful Anwar warga Desa Subik, Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara melaju dari arah sebaliknya dan terkena benturan truk fuso.

Kejadian naas itu terjadi di wilayah Desa Bandar Putih, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara. Menutur keterangan Iskandar truk fuso pertamina melaju dengan kecepatan tinggi dan pada saat bersamaan truk fuso yang bermuatan batu dan satu unit sepeda motor sampai di lokasi kejadian.

Pada peristiwa itu pengendara sepeda motor metik meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP), dan kejadian tersebut terjadi sekita pukul 14.05 WIB, hingga pukul 18.00 WIB aparat Kepolisian Polres Lampung Utara masih melakukan evakuasi terhadap kedua kendaraan besar dalam musibah itu guna mengurai kemacetan pasca terjadinya lakalanats tersebut. Sampai berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian setempat. (Budi Irawan) 

Komentar

Realita Lampung