oleh

Jeritan Petani Singkong

Lima kali mengalami penurunan harga, petani singkong di wilayah Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung minta penstabilan harga jual.

Permintaan ini karena diraskaan petani singkong harga jual tidak sebanding dengan harga perawatan. Hal ini diungkapkan Al Qodri salah seorang petani singkong ketika ditemui di lapak penjualan singkong Sahabat HYD, Kecamatan Abung Pekurun, Senin 8 Agustus 2022.

Menurutnya, penurunan harga jual singkong ini terjadi sejak 3 Agustus 2022 lalu, dari sebelumnya harga singkong masih berkisar Rp1.800 perkilogramnya dan sekarang menjadi Rp1.300 rupiah. Adanya penurunan harga ini tentunya sangat bertolak belakang dengan naiknya harga pupuk.

“Mau mengeluh juga bingung pak, harga jual sekarang gak sebanding sama pas lagi ngerawatnya mana harga pupuk lagi naik, belum lagi bayar upahan ngoret kebun, harapan saya si cepet kembali normal lagi harganya,” Al Qodri.

Menanggapi keluhan para petani itu, Hatami selaku Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Utara, mengatakan, bahwa kenaikan ini diduga di sebabkan lantaran pabrik yang ada, mengikuti harga jagung dan sagu, serta banyaknya setok singkong di gudang penyimpanan.

Anggota DPRD yang kerap di sapa Minak itu juga mengharapakan harga singkong kembali setabil, sesuai Komitmen dari Pemerintah Provinsi Lampung.

“Sejak bulan Juli sampai Agustus sekarang ini harga singkong sudah 5 kali turun, harapan saya harga singkon kembali setabil, minimal bersih ke petani itu Rp1000 atau lebih” kata Hatami. (Eeng/JL)

Sebelumnya : Gabungan Pengusaha Minta Wakil Rakyat dan Pemerintah Sikapi Harga Singkong