oleh

Pemotongan Bantuan Hingga Honor Perangkat Desa Terjadi di Pemdes Sindang Agung

Dugaan adanya pemotongan sejumlah biaya yang direalisasikan melalui dana desa di Desa Sindang Agung Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Lampung Utara ternyata bukan hanya terjadi di bantuan langsung tunai tapi terjadi juga pada honor para perangkat desa. 

Sebelumnya diberitakan : Oknum Kades Diduga Potong BLT DD – PKH  oknum kepala desa tersebut diduga telah melakukan pemotongan terhadap BLT DD yang diperuntukan bagi masyarakat dan hal itu juga terjadi pada bantuan program keluarga harapan atau PKH.

Selain itu pemotongan juga terjadi pada honor perangkat desa dan anggaran untuk karang taruna pun tidak direalisasikan oleh oknum kades setempat. 

Sebagaimana diungkapkan Ketua Karang Taruna Desa Sindang Agung, Rohimat yang menuturkan anggaran karang taruna Desa Sindang Agung sebesar Rp7,5 juta hingga saat ini belum diberikan oleh pihak pemerintah desa. 

Menurutnya, anggaran karang taruna di desa-desa lain sudah pada keluar. Sementara di desanya hingga saat ini belum juga direalisasikan atau belum pihaknya (karang taruna) terima. 

Di desa lain, anggaran untuk karang taruna sudah dikeluarkan. Tapi untuk Desa Sindang Agung, sampai sekarang belum dikeluarkan, ujarnya, Sabtu 27 Agustus 2022.

Akibat dari belum dikeluarkannya anggaran untuk karang taruna itu menyebabkan kegiatan kepemudaan yang sudah tersusun dalam program kerja tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

”Kita bingung mau melaksanakan program kerja yang sudah disusun, jika alokasi anggaran untuk karang taruna tidak juga dikeluarkan,” lanjutnya.

Sementara itu, salah seorang Kaur Desa setempat mengatakan, dirinya menerima pembayaran honor sebagai perangkat desa selama dua bulan terakhir sebesar Rp3.960.000.

”Gaji kami sebagai perangkat sebesar Rp2,2 juta sebulan, jadi kemarin itu dibayar dua bulan dan terima sebesar Rp3.960.000. Artinya dipotong 10 persen. Begitu juga dengan bulan-bulan sebelumnya. Padahal gaji yang dikenakan pajak diatas Rp2 juta sebesar 5 persen, bukan 10 persen,” ungkapnya kepada wartawan seraya meminta namanya tidak dicantumkan dalam pemberitaan.

Demikian juga untuk anggota Linmas Desa yang hanya menerima Rp500 ribu, sampai dengan Agustus 2022. Sementara untuk desa lainnya dialokasikan untuk Komandan Linmas (Danlinmas) Desa sebesar Rp150 ribu perbulan, Wakil Komandan Linmas Rp 120 ribu perbulan, dan anggota sebesar Rp 100 ribu.

”Kalau Rp100 ribu sebulan, harusnya saya terima Rp800 ribu, sampai bulan delapan ini. Tapi saya baru terima Rp500 ribu saja,” ujar salah seorang anggota Linmas Desa Sindang Agung. 

Disisi lain, diberitakan, Inspektorat Agendakan Pemanggilan Oknum Kades yang Diduga Potong BLT DD (RD)

Komentar

Realita Lampung