oleh

Ada Retak di Jalan Rigid Beton Karang Endah – Nambah Dadi, LSM GMCTA Angkat Bicara

Lampung Tengah – Proyek pembangunan rigid beton di ruas jalan dari Kampung Karang Endah hingga Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar disoal masyarakat. Pasalnya terlihat keretakan di beberapa titik.

Diungkapkah oleh Ketua LSM Gerakan Masyarakat Cinta Tanah Air (GMCTA) Kabupaten Lampung Tengah Ahmat Basuri, terdapat keretakan di 6 titik di jalan rigid beton tersebut.

Menurut Basuri, keretakan terdapat pada lapisan atas (concrete slab) rigid beton. Panjang retakan bervariasi, tapi berada di satu sisi ruas jalan. Keretakan membentang dari titik tengah badan jalan hingga ke pinggir badan jalan.

“Kalau belum apa-apa sudah retak, bagaimana nanti selanjutnya?” ujarnya setengah bertanya.

Basuri menyangkan, pembangunan jalan rigid beton iru sudah ada keretakan bahkan sebelum diresmikan. Dia tidak mau berspekulasi, tentang penyebab terjadinya keretakan di jalan tersebut. Karena ada yang lebih ahli untuk menyelidiki persoalan itu.

Ditanya kemungkinan material yang kurang baik, dan ada pengurangan kualitas? Basuri emggan menjawab. Menurutnya, untuk memastikan perlu dilakukan audit fisik oleh instansi terkait.

“Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi Lampung seharusnya memperhatikan dengan seksama keretakan di rigit beton ini. Dan segera klarifikasi kepada publik,” tandasnya

Masih kata Basuri, lembaganya akan mengirimkan surat kepada sejumlah pihak terkait, untuk meminta melakukan audit fisik di ruas jalan rigid beton Kareng Endah – Nambah Dadi ini. Aparat penegak hukum juga harus turut mengawasi pembangunan, untuk memastukan tidak ada kerugian negara.

“Kami berharap pekerjaan pembangunan jalan rigid beton ini kualitasnya baik. Karena ini dibangun dengan uang negara, uang milik rakyat Indonesia,” tegasnya.

Keretakan jalan rigid beton itu tidak lepas dari pengamatan warga. Dikatakan Sugimin, warga setempat, dia melihat keretakan di beberapa titik jalan rigid beton itu. Jalan rigid beton itu belum lama di cor. Tapi sudah ada keretakan.

“Belum dipakai saja sudah kayak gini,” ujarnya, sembari menunjukkan keretakan jalan rigid beton yang berada depan Masjid.

Pengamatan di lokasi Rabu kemarin, ditemukan ada 6 titik keretakan di ruas jalan rigid beton tersebut. Pihak kontraktor memberikan tanda cone yang dikaitkan dengan pita berwarna kuning.

Terlihat juga beton yang retak diberikan cairan kental berwana hitam yang berbau menyengat. Disalah satu titik yang terdapat keretakan, para pekerja baru saja selesai menyuntik cairan tersebut.

Sementara itu, pihak kontraktor pelaksana pembangunan jalan rigid beton PT. Juri Teknik mengakui ada keretakan di sejumlah titik. Tapi yang diakui keretakan hanya 3 titik ruas jalan.

Pelaksana Teknik PT. Juri Tehknik Frans Sukma mengatakan, dalam pekerjaan struktur akan ada keretakan. Karena kendaraan yang lewat disebelahnya mengakibatkan struktur jalan menjadi turun.

Menurut Frans Sukma, hal itu sudah diantisipasi dengan melakukan upaya penyuntikan cairan Sika, untuk memperbaiki keretakan. Keretakan itu diakui Frans Sukma ada di 3 titik.

Ditanya apakah ada kemungkinan terjadinya keretakan di lokasi lainnya? Dia meyakinkan tidak akan ada keretakan lagi. Khusus keretakan yang berada di depan TK., Frans Sukma mengatakan, di ruas jalan itu sebelum di cor terdapat lobang yang cukup dalam.

“Sudah kita Base juga tetap ada yang turun. Kalau dilihat kondisi awal, memang disitu yang paling parah,” jelasnyaz saat ditemui di Kampung Nambah Dadi, Rabu kemarin.

Dia menambahkan, keretakan itu tidak membuat rigid beton turun drastis. Setelah di injeck, hal itu sudah terantisipasi. (Willy Dirgantara).

Komentar

Realita Lampung