Kadis Sosial Tanggamus Sebut Nenek Saminem Dapat Bantuan BPNT Dari Tahun 2021

TANGGAMUS – Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tanggamus, menepis pengakuan nenek Saminem yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Klarifikasi ini menyusul pernyataan nenek tuna netra ini, pada Kamis (25/7) lalu.

Dituturkan Kepala Dinas (Kadis) Sosial Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Hardasyah, melalui pesan singkat di whats app, Sabtu (27/7), info sementara yang bisa kami sampaikan berdasarkan hasil pengecekan kami di data DTKS, kedua nenek ini sdh mendapatkan bantuan.

“Ibu Saminem itu sdh mendapatkan bantuan BPNT, bahkan BPJS nya yang berasal BPJS Pemerintah semua jiwa yang ada dalam KK nya Ibu Saminem saat ini Aktif. Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu anak Nenek Saminen atas nama Ibu Misniati,” tulisnya.

Sedangkan untuk Nenek Rejob itu mendapatkan bantuan PKH khusus lansia. Untuk BPJS nya memang belum punya. Tapi hari ini 25 Juli 2024, sudah kami usulkan ke BPJS untuk diaktifkan. Insya Allah Tanggal 1 September 2024 sudah bisa digunakan.

“Insya Allah dalam waktu dekat ini juga kami akan berkunjung ke Tala Gening Bang,” jelasnya, kepada media ini.

Lanjut Hardasyah, untuk info tambahan, BPNT Nenek Saminem (diberikan) via Bank Mandiri. Dan Nenek Rejob PKH nya melalui via Kantor Pos. Sudah kita cek kembali, bahwa sudah dipastikan bahwa Ibu Saminem masih menerima BPNT sampai bulan Juni yang lalu. Untuk bulan Juli dan Agustus masih dalam proses SP2D.

“Khusus Bantuan BPNT utk Nenek Saminem itu dari Tahun 2021,” pungkasnya.

Diberitakan, Nenek Saminem (75), warga Tuna netra yang tinggal di Dusun Sidangsari, Pekon Talagening, Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus, Lampung, hingga saat ini belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Kamis (25/7).

Kebutaan yang derita Nenek Saminem, dialaminya sejak 4 tahun silam. Namun, kata Nenek dan kerabatnya, hingga saat ini belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Menurutnya Nenek, penyebab kebutaan yang dideritanya, berawal saat Ia bekerja diladang dan terkena tetesan getah kates. Akibatnya, Nenek tidak dapat mencari nafkah.

Demi mempertahankan keberlangsungan hidup Nenek, Ia bergantung pada bantuan kerabat dan warga di lingkungannya. “Saya tidak bisa lagi mencari nafkah seperti dulu,” ujar nenek, seraya berbisik lirih.

Ditemui ditempat terpisah, anak Nenek Saminem, Misnati menerangkan, Meskipun belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah, namun Misnati tetap tulus merawat Nenek. “Selama ini kami belum pernah mendapatkan jenis bantuan seperti orang yang lainnya, namun kami sebagai anak, bersyukur masih bisa mengurusnya,” ungkap Misnati.

Di kesempatan itu, Misnati berharap kepada pemerintah, agar dapat merespon keadaan itu. “Semoga pemerintah segera merespon dan memberikan bantuan, baik berupa PKH, BLT, Bansos maupun jenis bantuan lainnya, demi meringankan beban di kehidupan kami,” harapnya. (Hadi Haryanto)

Komentar