Generaai pemberdaya pemuda tani motekar melalui KPP KSU Perak Syariah usah, generais dalam pemulihaa perekonomian rakyat ditengah pandemi covid-19.
Tasikmalaya-JABAR (RL) : Proses pemberdayaan masyarakat merupakan siklus atau proses yang melibatkan peranan masyarakat untuk bekerjasama dalam kelompok formal maupun non formal untuk mengkaji masalah, merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi pada program yang direncanakan bersama.
Beberapa upaya pemberdayaan dapat dialakukan melalui tiga arah, yaitu Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk dapat berkembang (enabling). Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering).

Melindungi masyarakat (protection).Hal ini berarti, menyadarkan setiap individu maupun masyarakat bahwa meraka memiliki potensi, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki daya. Sehingga ketika dalam pelaksanaan pemberdayaan, diupayakan untuk mendorong dan membangkitkan motivasi masyarakat akan pentingnya mengembangkan potensi-potensi yang telah ada dan dimiliki oleh masyarakat.
Sebenarnya melalui media sosial online telah banyak memberitakan keaktifan kelompok pemuda tani yang berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya, seperti yang dilakukan salah seorang ketua kelompok di Desa Cibatuireng kec, karangnunggal kabupaten tasikmalaya Jawa Barat bernama Asep Rudi alias Abel.
Sebagai Ketua Kelompok Pemuda Tani Motekar mitra binaan koprasi pemberdayaan Ekonomi rakyat Perak Syariah sekaligus seorang karang taruna di desanya.
Waktu di temui Abel bercerita bahwa sektor pertanian cabe adalah salah satu inovasi anak muda untuk masa depan pertanian masyarakat, abel dan ke 15 anggotanya membuka dan menggli potensi memberdayakan masyarakat di tanah desa yang mati yang terletak di Kp Cijambe, Desa Cibatuireng, Kecamatan Karangnunggal, abupaten Tasikmalaya luas tanah sekitar 2 hektar dengan bagitu semangat dan antusias menanam tanaman hortikurtula seperti menanam cabei merah besar, cabe cengek, tomat, timun, jahe merah,dan lain-lain.
Meski terkenal kerap mengalami kekeringan, dan sulit memproduksi tanaman hortikultura sehingga kami menggunakan pipa pelastik dengan menyedot air dari sumur dengan penggunaan cungkup plastik dan irigasi.
Meski masyarakat di wilayahnya identik dengan para petani tapi penanaman cabei atau horikurtula seperti ini baru kali ini kami buat ungkap Abel.
Ia mengungkapkan beberapa kendala yang kini sedang dihadapi, adalah pembudidayaan tanaman cabaiĀ di lahan kering sangat sulit dilakukan karna yang pertama belum ada sumber air minimal ada penampung air yg besar, tenaga kerja belum maksimal karna belum berani mengeluarkan upah pekerja, cara
Kami juga butuh tempat pelatihan seperti gudang khusus saat pasca panen.
Menurut kami tempat pelatihan itu sangat diperlukan karena selama ini banyak anak-anak muda yang tidak memahami mengenai pertanian sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja di luar sektor pertanian atau pergi ke kota, alias belum sesuai sepek, sementara kita nyewa tenaga ahli dari garut buat ngebina orang2 sekitar, terus permodalan yang terbatas, apa lagi banyak PR yg harus di benahi karna permodalan belun setabil, makanya belum bisa memperdayakn masyarakat sekitar.
Ada pun dari pendanaan untuk saat ini kita cuma bisa mandiri mulai dari mengumpulkan dana kecil- kecilan dari pribadi, dan di bantu oleh koprasi dengan cara menggunakan pinjaman seperti; kerjasama di bidang pupuk, di bidang mengelola lahan, pelatihan melewati koprasi perak syariah dan sumber dana kantrak sama PT/ CV yg di arahkan sama koprasi ke kelompok pemuda tani motekar hingga terkumpul dana sebesar 150 jt untuk saat ini.
Kita juga sedang mencari seponsor yang mendukung kegiatan kami seperti: impestasi bagi hasil dengan pola syariah yg kita bentuk, terutama dari Dinas-dinas terkait. Kegiatan kita juga alhamdulillah sudah di kenalkan kepada beberapa dari pihak pemerintah seperti Pak Sekda Dr. H. Mohamad zen, pak Wabub H, Cecep Nurul Yakin, S.Pd., M.A.P. dan beberapa stap di wilayah sekitar.
Abel berharap budidaya cabe di lahan kering dan sulit air seperti ini dapat terus dikembangkan dengan dukungan aktif dari pemerintah,ucapnya
Lanjut ia menjelaskan bahwa tujuan dan strategi dari terbentuk kelompok pemuda tani ini adalah
Meningkatkan hasil panen dan stabilitas harga dengan menerapkan SOPl budidaya yang baik dan memanfaatkan teteknologi dan regenerasi petani yang unggul maka dengan sendirinya akan berimbas ke hasil panen yang lebih baik untuk stabilitas harga.
Meningkatkan pertanian terpadu dalam usaha budidaya ini kita menerapkan kaidah kaidah konservasi untuk tetap menjaga keseimbangan alam, dengan konsep integretd farming system
Dan regenetasi petani untuk menjawab kekhawatiran generasi petani, maka kita berkomitmen untuk menciptakan petani-petani muda dengan mengoptimalkan potensi generasi muda untuk berkolaborasi dalam usaha ini.
(Neng/DP-Red)
Komentar