Rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 yang akan diselenggarakan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 9 Februari mendatang telah dimulai.
Sebagai tanda telah dimulainya rangkaian acara HPN 2022 ini selain pemukulan gong juga diumumkannya pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 yang disiyarkan melalui stasiun televisi TVRI Pusat di Jakarta, pada Minggu (30/1/2022) malam lalu.
Pada perhelatan HPN 2022 yang akan dilangsungkan di Kendari, Sultra ini diketahui mengambil tema “Sultra Jaya Indonesia Maju”.
Ketua Pelaksana HPN 2022, Auri Jaya menyatakan, rangkaian acara di Kendari tersebut tidak semata-mata membahas soal pers, tetapi juga di isi dengan kegiatan pelestarian lingkungan.
Seperti pelepasan binatang langka, karena Sultra dikenal sebagai Bumi Anoa. Kita juga membantu program Presiden untuk percepatan rehabilitasi mangrove, kata Auri Jaya.
Launching HPN 2022 ini juga telah diumumkannya pemenang Anugerah Adinegoro 2021.
Konvensi nasional media massa sebagai salah satu kegiatan utama HPN 2022, lanjutnya, juga telah dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari berturut-turut, 7 dan 8 Februari 2022.
Pada konvensi ini akan tampil sebagai pembicara yaitu praktisi pers, ahli pers, semua di situ berkumpul untuk membicarakan persoalan-persoalan pers, jelasnya.
Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Nur Endang Abbas mengatakan, pihaknya telah siap menjadi tuan rumah HPN 2022. Protokol kesehatan yang ketat diterapkan agar tidak terjadi klaster baru dalam pelaksanaannya.
Sulawesi Tenggara sangat viral bahwa akan ada Hari Pers Nasional, semua kami sudah siap lahir batin untuk menyukseskan Hari Pers Nasional. Kita berdoa tidak ada sesuatu hal yang terjadi, tidak terjadi klaster baru, ucapnya.
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan juga Penanggung Jawab HPN 2022, Atal Sembiring Depari melihat media sosial bertumbuh pesat di tengah kemajuan teknologi digital.
“Saya termasuk selalu berkata sudah perlu ada UU yang mengatur media sosial ini, tapi nggak tahu sampai sekarang tidak ada inisiatif,” ucapnya.
Sementara, medsos cenderung dipakai menyebarkan kebencian dan provokatif.
“Saya berharap medsos diatur, jangan terus dibiarkan itu,” ujar mantan ketua umum SIWO Jaya ini.
Atal juga mendorong agar wartawan terus meningkatkan kompetensinya. Karya jurnalistik sekarang ini tidak lagi cukup dihadirkan melalui tulisan, tetapi juga lewat gambar, statistik, dan item lainnya.
“Mungkin sekelas kami mau jadi wartawan sudah tidak laku lagi, karena penguasaan teknologi sudah agak lambat, tapi kita-kita kan bos jadi tidak perlu kerja,” katanya berkelakar.
“Tapi untuk wartawan tidak cukup lagi sekarang, dia harus komplit, multitasking. Kalau ilmunya setengah-tengah, tidak bisa diharapkan,” ucap Atal, menambahkan.
Turut hadir Dirjen Komunikasi Informasi dan Publikasi Kementerian Kominfo Usman Kansong, Wakil Ketua Umum Dewan Pers Hendry Ch. Bangun, Ketua KPI Pusat Agung Suprio, Direktur Program dan Berita LPP TVRI Irianto, serta Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro PWI PWI Pusat Rita Sri Hastuti. (***)
• (Humas HPN 2022 PWI Pusat)/ Pikiranrakyat.com
Komentar