Ternak Ayam KUB, Usaha Sambilan Yang Menghasilkan

Lampung Tengah – Sebagian orang ada bingung mau usaha apa. Seringkali keterbatasan modal menjadi asalan untuk tidak memulai usaha. Padahal ada ide usaha ternak ayam KUB bisa menjadi usaha sambilan, bahkan menjadi usaha utama. Hasil yang didapat juga menggiurkan.

Usaha ternak ayam KUB dirintis oleh Budiono, warga Lingkungan V, Kelurahan Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, sejak 1 tahun lalu. Dengan modal tidak lebih dari 3 juta rupiah, kini keuntungan yang dia dapat bisa membayar kuliah anak sulungnya. Tetapi jumlah modal awal itu tidak termasuk biaya pembuatan kandang.

Budiono mengkisahkan, awal mula dia berternak ayam karena merasa jenuh puluhan tahun bekerja di perusahaan swasta. Dia berfikiran untuk membuat usaha yang menghasilkan. Kemudian di mengetahui ada seorang temannya terlihat santai, tapi mempunyai penghasilan yang lumayan dari usaha ternak ayam.

Lalu dia mencoba-coba beternak ayam KUB dimulai dari 100 ekor. Dia mempelajari cara perawatan dan kemana menjual ayam. Mulanya dia tidak banyak mendapatkan hasil dari ternak ayam itu. Akhirnya beberapa bulan belakangan ini dia bisa membayar kuliah anak gadisnya.

“Sekarang ini sudah bisa untuk biaya semestar anak kuliah,” ujar Budi.

Menurut Budiono, dia baru satu tahun ini berternak ayam KUB. Dia menargetkan untuk kedepan akan berternak ayam KUB sebanyak 1000 ekor. Usaha ternak ayam itu memanfaatkan lahan pekarangan belakang rumah miliknya. Dengan ukuran perkandang 1,5 x 8 meter, yang disekat jadi 2 kandang.

Ukuran kandang tersebut menurut Budiono, setiap satu sekat kandang ayam ukuran 1,5 x 4 meter dapat menampung ayam KUB sebanyak 300-400 ekor. Jadi total kandang yang dimilikinya bisa menampung ayam sebanyak 600-800 ekor.

Budi mempelajari cara berternak ayam KUB dari teman dari konten You Tube. Tetapi dia tidak sepenuhnya menggunakan tehnik berternak ayam dari konten You Tube itu. Karena ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak bisa 100 persen diterapkan ditempatnya. Seiiring waktu, dia akhirnya bisa mengetahui dengan sendirinya cara berrternak ayam, mensiasati menekan biaya makan dan perawatan ayam.

“Kunci ternak ayam ini asal kita bisa menekan cost makan, menekan angka angka kematian, keuntungan yang dihasilkan lumayan,” jelas Budiono.

Dikatakan Budiono, pakan yang diberikan sepenuhnya Pur. Tetapi terkadang diselingi oleh rempesan kol yang dipungutnya dari pasar. Rempesan kol berguna juga untuk membantu pencernaan ayam agar lebih baik.

Awal mula Budiono berternak ayam dimulai dari 100 ekor. Per ekor ayam Doc per 100 ekor senilai 900 ribu. Modal pembesaran selain kandang untuk ayam Doc habis 900 ribu untuk sekali masa panen atau 2 bulan (60 hari). Atau sebanyak 4 karung pakan ayam untuk 100 ekor ayam. Biaya tersebut tidak termasuk untuk membuat kandang.

“Alhamdulilah, belum sampai 60 hari ayam sudah ditimbang orang. Usia 50 hari sudah masuk ukuran ditimbang, sudah masuk usia konsumsi,” tandasnya.

Untuk biaya pembuatan kandang, Budiono tidak bisa memastikan nominalnya. Karena biaya pembuatan kandang dipengaruhi banyak faktor. Seperti bahannya menggunakan bahan baru atau bekas pakai. Menggunakan tenaga tukang atau buat sendiri.

“Kalau bisa buat sendiri dan bahan pakai yang ada pasti agak ringan. Tapi kalau pakai bahan baru dan pakai tenaga upahan kayaknya agak lumayan (biayanya),” imbuhnya.

Dia menekankan, yang diutamakan ayam itu jangan sampai kehujanan. Untuk Biaya pembangunan kandang yang permanen dengan bahan baru tentu besar biayanya.

Untuk perawatan ayam KUB menurut Budiono sangat mudah. Yang mengatakan susah itu karena orang itu belum terjun langsung berternak ayam. Yang pertama harus dilakukan adalah menjaga ayam tetap kenyang, dam menjaga kandang tetap bersih agar ayam nyaman. Diberi juga vitamin dan herbal seperti mengkudu, jahe dan kunyit.

“Kita blender bahan itu, diminumkan malam. Suhu badan ayam hangat dan terhindar dari penyakit,” jelas Budiono.

Perawatan kandang juga tidak sulit. Setiap habis panen lantai kandang dilapisi oleh merang dengan ketebalan 4 centimeter. Nanti begitu usia ayam 1 bulan kembali dilapisi merang sampai ketebalan 5 centimeter.

Merang yang digunakan diganti setiap habis panen. Begitu usai panen merang dijual kembali. Ternyata merang habis digunakan itu juga mempunyai nilai ekonomis. Jika awal beli merang seharga 3000 perkarung, setelah merang dipakai justru laku dijual dengan harga 15 ribu. Dengan demikian dia mendapat keuntungan dari jual merang habis pakai alas kadang ayam senilai 13 ribu perkarung.

“Merang bekas pakai itu dibeli petani jagung, karena bagus untuk pupuk,” jelas Budiono.

Pakan ayam diungkapkan Budiono diberi sebanyak 2 kali sehari. Dengan populasi 100 ekor ayam dia membatasi pakan 2,5 kilogram. Untuk sehari makan per 100 ekor dia menghabiskan pakan ayam sebanyak 5 kilogram Pur. Harga Pur beli karungan senilai 383 ribu.

Harga ayam siap panen dia jual dengan nominal 43 ribu perkilonya. Ukuran konsumsi rumah makan seberat 0,8 sampai 1 kilogram. Usia ayam siap panen sudah dicapai selama 50 hari dengan catatan perawatan baik.

“Usaha ayam tidak menyita waktu. Kegiatan saya lainnya tidak terganggu. Ini usaha sambilan yang menghasillkan,” terang Budiono, yang juga menjabat Ketua RT ini.

Pemasaran ayam dia lakukan langsung ke konsumen. Mulanya Budiono menjajakan ayam ke pasar-pasar, ke tengkulak-tengkulak. Seiiring perjalan waktu, setelah mengenal orang yang membutuhkan, hubungan binis hanya via telphone.

“Kadang kita tidak telephon, mereka justru yang telepon tanya ayam sudah panen apa belum,” kata Budiono. Dia menambahkan, masa sulit awal usaha ternak ayam sekitar 2 kali masa panen. Atau selama 60 hari. Setelah kita bisa memilih pembeli yang berani membayar lebih mahal.

Untuk pemula yang ingin beternak ayam KUB Budioni menyarankan, harus disiapkan kandang terlebih dahulu. Untuk belajar cukup beternak ayam KUB sebanyak 100 ekor. Idealnya per 100 ekor dengan ukuran 1×3 meter. Selain itu, perlu banyak cari refrensi dengan bertanya kepada peternak lain.

“Intinya berani untuk memulai. Jalan akan terbuka jika mau banyak bertanya, cari refrensi. Yang penting dapat pola perawatan dari Doc sampai layak konsumsi,” ujar Budiono.

Modal usaha ternak ayam KUB bagi pemula Budiono memberikan gambaran, 280 ribu untuk 100 ekor bibit ayam Doc. Untuk starter 470 ribu. Pakan Pur pembesaran 3 karung dengan nominal perkarung 383 ribu.

“Untuk jenis ayam Doc dengan sampai usia panen kurang lebig butuh 2,5 juta rupiah. Kalau perawatan bagus bisa dapat keuntungan 500 ribu sekali panen per 100 ekor ayam,” jelasnya.

Setelah paham cara perawatan, bisa dibuat siklus panen lebih banyak. Jika awal panen 2 bulan sekali, dibuat siklus panen 1 kali sebulan. Semua bisa dilakukan selama ada modal dan lahan tersedia. Dengan demikian keuntungan yang didapat juga berlipat.

“Kalau ada lahan dan modal, dibuat panen seminggu sekali juga bisa. Modalnya kita harus berlipat,” ungkapnya.

Ternak ayam KUB jika dijadikan usaha utama, Budiono meyakinkan bisa mendapatkan hasil yang besar. Dia menceritakan, ada temannya yang berternak ayam KUB dan menjadikan pekerjaan utama. Temannya itu memelihara ayam sebanyak 5000 ekor. Untuk menjalankan usaha itu temannya bahkan bisa mempekerjakan orang lain untuk membantunya.

Jumlah 5000 saja bisa menghasilkan keuntugan berlipat. Apalagi jika sampai memelihara ayam KUB 10.000 ribu ekor. Pangsa pasar ayam KUB sangat besar. Bahkan tengkulak-tengkulak kesulitan cari ayam untuk dijual.

“Tinggal mengkalikan saja. 100 ekor ayam dari Doc sampai siap panen juga bisa dapat keuntungan 500 ribu. Apalagi siklus panen dibuat sekali sebulan,” ujar Budiono.

Dia meyakinkan, untuk pemula yang ingin usaha ternak ayam dan menjadikan usaha utama, ternak ayam KUB sangat menjanjikan. Semua kembali kepada modal dan ketersedian lahan untuk kandang ayam.

“Kalau kita tekuni dan ada modal, menjadikan ternak ayam sebagai usaha utama sangat menjajikan. Saya saja dengan populasi 300 ekor bisa mengkuliahkan anak,” pungkasnya. (Willy Dirgantara)

Komentar