BANDAR LAMPUNG – Beberapa hari ini di sejumlah daerah di Lampung dihebohkan oleh isu penculikan anak. Isu yang meresahkan masyarakat tersebut, tersiar dengan mudah melalui jejaring media sosial. Polda Lampung himbau warga agar jangan panik atau takut berlebihan.
Dalam sebuah postingan di Facebook Jum’at 03 Februari 2023, akun bernama Mela Sari memuat sebuah narasi yang meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati. Dia menulis, bahwa anaknya hampir diculik oleh seseorang yang tidak dikenal.
Dia menyebutkan, orang itu mengiming-imingi anaknya dengan permen. Anaknya segera berlari menghindar, dan orang itu sempat mengejar. Beruntung orang tidak dikenal itu tidak berhasil melakukan aksinya.
Postingan itu mendapat puluahan komentar dari warganet. Akun yang bernama Ayu Rahma, memperkuat isu dengan mengatakan bahwa didaerah tempatnya tinggal ada peristiwa serupa. Akun itu menulis palaku menyaru sebagai pemulung. Tapi tidak dijelaskan dimana daerah dimaksud.
Kabar tentang penculikan anak tidak semuanya benar. Misalnya tentang isu yang beredar di Kota Metro baru-baru ini. Orang yang menyebarkan akhirnya mengakui bahwa dia telah menyebarkan berita hoax tantang penculikan anak di SD Negeri 1 Kecamatan Metro Barat.
Dalam video amatir berdurasi 1 menit 8 detik yang beredar luas di jejaring media sosial, seseorang yang mengaku bernama Fitrianingrum menyampaikan permohonan maaf karena telah menyebarkan berita hoax tentang penculikan anak. Latar video tidak dipastikan, tapi diduga yang bersangkutan berada didalam kantor Polisi.
“Assalamualaikum, saya atas nama Fitrianingrum akan mengklarifikasi terkait postingan saya di sosial media Facebook dan WhatsApp tentang penculikan anak pada hari ini Rabu 1 Februari 2023 jam 12.30 WIB tepatnya di SD Negeri 1 Metro Barat,” ujar Fitrianingrum, dalam video amatir tersebut.
Wanita tersebut juga menegaskan bahwa informasi yang disampaikannya melalui media sosial Facebook dan WhatsApp adalah hoax.
“Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa postingan tersebut tidak benar atau Hoax. Karena bapak yang saya posting hanya menanyakan alamat tapi tidak jelas, sehingga saya mencurigai bahwa bapak tersebut sebagai penculik anak,” ujarnya.
Ia mengutarakan permohonan maafnya kepada seorang pria yang dicurigainya sebagai penculik. Fitrianingrum mengungkapkan penyesalannya tepat di samping pria yang ia tuding.
“Atas kejadian ini saya sangat menyesal dan meminta maaf kepada bapak Retno yang saya curigai, dan saya minta maaf kepada seluruh warga masyarakat Kota Metro dan sekitarnya,” bebernya.
Wanita itu juga berjanji tidak melakukan hal serupa yang dapat merugikan masyarakat dengan informasi menyesatkan.
“Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi dan akan lebih bijak dalam menggunakan sosial media. Terimakasih,” tandasnya.
Hingga berita ini dirilis, beluma ada penyataan resmi dari pihak Kepolisian, terkait video amatir yang beredar tersebut.
Di Kota Bandar Lampung, isu adanya penculikan anak menjadi topik hangat di masyarakat. Bermula ada sebuah postingan yang menyebutkan seorang anak bernama Agam diculik di daerah Jagabaya, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, viral di media sosial.
Isu itu sempat membuat heboh warga Bandar Lampung. Postingan yang tidak jelas kapan di tayangkan tersebut, berupa foto tangkapan layar pesan WhatsApp yang dikirim ke sejumlah grup. Pengirim pesan itu mengatakan seorang anak telah diculik.
“Minta tolong kawan-kawan bilamana melihat anak yang difoto ini atas nama Agam tolong diamankan. Tadi siang terjadi penculikan kurang lebih pukul 13.30 WIB. Saya mohon bantuan kawan-kawan semua bila melihat orang membawa anak ini segera hubungi saya, terima kasih,” demikian isi pesan WhatsApp yang beredar.
Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi pada Sabtu (28/1/2023). Hendy, pria yang memposting ihwal hilangnya Agam saat sebagaimana dilansir detik.com, membenarkan bahwa dia yang membagikan postingan tersebut, tapi menurutnya peristiwa itu sudah selesai setelah dimediasi polisi.
“Iya benar itu kemarin, masalahnya sudah clear, Mas. Sudah dimediasikan dengan Polsek Sukarame. Itu ada kesalahpahaman antara ayah dan kerabatnya. Agam ini adalah keponakan saya,” ujarnya, Minggu (29/1/2023).
Hendy lantas meminta maaf telah bikin gaduh dengan postingannya itu.
“Terhadap postingan yang telah tersebar, saya mohon maaf jika menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Kami selaku keluarga hanya khawatir terkait Agam yang secara tiba-tiba hilang di rumahnya, dan rupanya dibawa oleh kerabat ayahnya,” ujar dia.
Kapolsek Sukarame Kompol Warsito, kepada detikSumut, membenarkan tentang beredarnya postingan tersebut.
“Iya, benar, peristiwa itu kemarin dan sudah diselesaikan di Polsek. Dalam peristiwa itu ada miss antara orang tua dan kerabatnya, namun semua sudah selesai dan anaknya sudah kembali ke orang tuanya,” terang Warsito.
Jika di Kota Metro dan Kota Bandar Lampung isu adanya penculikan anak adalah kabar hoax, lain lagi di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Utara.
Realitalampung.com mencatat, sebuah peristiwa percobaan penculikan anak pernah terjadi Tanggal 22 Agustus 2022 sekira pukul 12.30 WIB dan Selasa 23 Agutus 2022 di wilayah perbatasan Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Dari informasi yang di dapat pada, Senin 22 Agustus 2022, aksi percobaan penculikan itu terjadi di Jalinsum, Banjar Ratu, Kecamatan Way Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah.
Peristiwa percobaan penculikan itu dialami oleh salah seorang siswi kelas 6 SD berinisial IN usia 10 tahun warga Banjar Ratu, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah.
Ketika itu korban pulang sekolah menuju rumah orang tuanya dengan berjalan kaki, sendirian. Jarak rumah dengan sekolahnya lebih kurang 1 Km. Kemudian datang mobil minibus warna hitam.
Lalu salah satu orang pelaku turun mengajak korban naik ke dalam mobil tersebut dengan upaya sebanyak tiga kali. Posisi ketika itu jarak anak dengan mobil tersebut lebih kurang 5 meter.
Ajakan itu di tolak oleh korban, kemudian salah satu pelaku memaksa dan korban kabur melarikan diri ke halaman rumah paman korban, setelah itu kendaraan tersebut meninggalkan korban.
Peristiwa percobaan itu juga dialami salah seorang siswi berinisial MR usia 11 tahun, asal Desa Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara.
Dengan kronologis kejadian pada hari Selasa 23 Agustus 2022 sekira pukul 19.30 WIB korban pulang dari mengaji dan pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah, dia mendapati rumahnya dalam keadaam tertutup.
Kemudian korban mencari orang tuanya di rumah kerabatnya yang berbeda Dusun, yaitu di Dusun Banjar Laksana, Desa Banjar Ratu, Kecamatan Way Pengubuan. Keberadaan desa tersebut berbatasan dengan Desa Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara.
Setelah sampai jembatan perbatasan antara Desa Sidorahayu dan Desa Banjar Ratu, korban melihat mobil warna hitam dari arah Dusun Banjar Laksana, Desa Banjar Ratu menuju Desa Sidorahayu.
Kemudian pintu samping mobil tersebut di buka, sekejab tangan korban di tarik pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam dan menggunakan cadar. Spontan korban melakukan perlawanan dengan cara mengigit tangan pelaku, setelah itu korban melarikan diri kerumah rekan orang tuanya yang bernama Boyatin.
Setelah tiba dirumah Boyatin, dia berinsiatif menelpon orang tua korban dan melaporkan ke Kepala Desa Sidorahayu. Setelah itu warga berdatangan dan mencari mobil dan pelaku.
Peristiwa ini dibenarkan Kapolsek Abung Semuli, Iptu Demy Abtriyadi, SH, ketika dikonfirmasi terkait peristiwa yang di alami warga setempat. “Oiya benar, semalam kejadiannya,” ujarnya.
Menanggapi kabar atas peristiwa percobaan penculikan anak yang terjadi dua hari berturut-turut di bulan Agustus 2022 itu, Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Lampung Utara mengimbau masyarakat untuk waspada dan melakukan pengawasan melekat kepada anak.
Sebagaimana disampaikan Wakapolres Lampung Utara, Kompol Dwi Santosa, SH, melalui videonya yang diterima Redaksi Realitalampung.com pada, Rabu 24 Agustus 2022.
Wakapolres Lampung Utara memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan pengawasan kepada anggota keluarganya terlebih bagi anak-anak.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar hati-hati dan waspada, ingatkan anak-anak kita, dampingi mereka ketika mereka beraktivitas atau mereka berangkat ataupun pulang sekolah, bila perlu diantar dan dijemput,” kata Kompol Dwi Santosa, SH.
Lebih lanjut disampaikannya, hal itu untuk mengantisipasi kejadian penculikan anak, karena informasi ini sangat meresahkan masyarakat, untuk itu kepada masyarakat saya mengimbau apa bila melihat sesuatu yang mencurigakan dari para pendatang yang datang ke wilayah kita bisa menginformasikan kepada kami kepolisian di Lampung Utara.
Jika 2 peristiwa diatas pelakunya masih melenggang bebas, di Kabupaten Lampung Timur Polisi berhasil membekuk pelaku penculikan anak. Aparat Polres Lampung Timur telah meringkus seorang terduga pelaku penculikan anak yang terjadi di Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, pada Senin 22 Agustus 2022 lalu.
Atas keberhasilan penangkapan terduga pelaku penculikan anak itu Polres Lampung Timur langsung menggelar konfrensi pers di Mapolres setempat, Kamis 25 Agustus 2022.
Konferensi pers yang langsung dipimpin Kapolres Lampung Timur, AKBP Zaky Alkazar Nasution dan didampingi Wakapolres Kompol Sugandhi Satria Nugraha, Kasat Reskrim Iptu Johannes Erwin, Kasi Propam AKP Nelson Siahaan dan Kasi Humas Iptu Holili itu dihadapan awak media menjelaskan.
Untuk inisial tersangka pelaku penculikan anak yang telah ditangkap jajarannya tersebut adalah SY usia 42 tahun, dia merupakan warga Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Peristiwa penculikan yang dilakukan pelaku itu terjadi pada AF (9) seorang pelajar kelas IV SD, yang merupakan warga Kecamatan Pasir Sakti, ucap Kapolres.
“Korban diculik oleh tersangka, dengan cara dijemput pada saat jam istirahat, disekitar lingkungan sekolahnya, pada Senin 22 Agustus 2022 kemarin, dengan dugaan motif untuk mendapatkan imbalan uang dari pihak keluarga,” jelas AKBP Zaky Alkazar Nasution.
Kapolres Lampung Timur ini juga menjelaskan, tersangka menjemput korban, menggunakan sepeda motor, saat jam istirahat disekitar sekolahnya, dengan alasan ibu korban sakit dan dirawat di rumah sakit.
“Sementara Ibu korban yang datang kesekolah, terkejut saat mengetahui anaknya sudah dijemput oleh orang lain, dan ternyata tidak diantar pulang kerumahnya,” ujar Kapolres.
“Selanjutnya pihak keluarga, melaporkan peristiwa dugaan penculikan tersebut, kepada pihak Kepolisian Polsek Pasir Sakti Polres Lampung Timur,” lanjutnya.
Kemudian, sambung Kapolres, petugas Kepolisian setempat yang menerima laporan peristiwa tersebut, segera bertindak cepat, dan berhasil mengidentifikasi, sekaligus menangkap tersangka atau pelakunya di wilayah Kecamatan Labuhan Ratu, serta mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV, telepon genggam, pakaian tersangka, dan pakaian korban.
“Korban Alhamdulillah juga sudah berhasil ditemukan dengan selamat, dan saat ini telah diserahkan kepada pihak keluarganya,” tambah Kapolres.
Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution menghimbau kepada para orangtua dan guru untuk lebih waspada, lebih memperhatikan anak-anak dan memberikan edukasi kepada anak-anak agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Merespon berbagai isu penculikan anak, Polda Lampung memberikan imbauan kepada masyarakat soal isu penculikan anak yang ramai dibahas. Dia mengatakan ada beberapa imbauan, termasuk jangan panik.
“Tetap selektif dan teliti dalam menanggapi isu yang berkembang terkait berita penculikan anak. Masyarakat jangan panik atau takut yang berlebihan,” ucap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, dalam keterangannya kepada pers, Kamis (2/2/2023).
Dia pun meminta orang tua mengawasi anak saat di luar rumah. Pandra mengatakan anak juga harus diajarkan soal berhati-hati dengan orang asing.
“Tetap lakukan pengawasan yang kuat terhadap anak. Berikan pemahaman terhadap anak agar tak mudah terpengaruh terhadap orang yang belum dikenal,” ucapnya.
“Laporkan kepada kami melalui Bhabintamtibmas atau ke kantor polisi terdekat bila menemukan yang mencurigakan dan dapat menghubungi bantuan Polisi 110 atau melalui aplikasi Polri Super App,” katanya.
Bisa dipahami jika para orang tua tentu merasa resah dengan adanya isu penculikan anak yang sedang santer ini. Mereka mengkhatirkan keselamatan anaknya yang sewaktu-waktu bisa menjadi korban. Meskipun demikian, bukan berarti harus dicekam rasa ketakutan yang berlebihan.
Jangan mudah termakan isu yang belum dipastikan kebenarannya. Percayakan kepada Polisi untuk melakukan tugas terbaiknya. Tapi tidak ada salahnya untuk tetap waspada.
(Willy Dirgantara/dari berbagai sumber)
Komentar