Sehari 2 Tokoh Tanggamus Berpulang

TANGGAMUS – Suasana gembira para peserta acara explore bukit Neba, seketika berubah menjadi suasana panik. Salah satu peserta, Joko Santoso, tiba-tiba terjatuh di lokasi.

Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Provinsi Lampung, Minggu 12 Mei 2024, adalah bagian dari kegiatan napak tilas salah satu alumni IPM Lampung.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, yang dibuka dengan prosesi dan sejumlah pidato sabutan. Rangkaian kegiatan berlanjut penanaman pohon di Way Tebu.

Menurut Kepala Pekon (Kakon) Gisting Atas, Sunardi, setelah sejumlah pidato sambutan, Sudarman selaku Alumni, ia berniat napak tilas ke sebrang bukit neba. Karena Sudarman dulunya pernah sekolah disana.

“Setelah acara itu, Pak Joko ikutlah. Ditanjakan pak Joko ini saya rasa kena serangan jantung, sedang membawa motor. Ketika belok enggak kuat memuat, tapi belum sempet jatuh langsung di panjang dan meninggal sekitar pukul 11.30 WIB di RS Secanti Gisting,” kata Sunardi kepada Awak Media.

Sunardi juga mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Joko Santoso. Doa dan dukungan moral pun terus mengalir kepada tokoh tersebut.

“Kami, baik secara pribadi juga sebagai kepala pekon mengucapkan duka cita yany yang mendalam. Semoga almarhum diberikan tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” tutupnya.

DILARIKAN KE RS PANTI SECANTI
Sementara itu, Kapolsek Talang Padang Polres Tanggamus AKP Bambang Sugiono, SH., mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu, 12 Mei 2024, di tengah kegiatan Lampung Green Generation Ikatan Pelajar Muhammadiyah Provinsi Lampung Tahun 2024.

“Kegiatan dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB, acara pembukaan Lampung Green Generation dihadiri oleh Joko Santoso, anggota DPRD Lampung Fraksi Partai PAN,” kata AKP Bambang Sugiono mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser, SH. SIK. MSi.

AKP Bambang mengungkapkan, korban diduga mengalami serangan jantung saat mengikuti prosesi penanaman pohon di bukit Neba, sekitar pukul 11.30 WIB. Peristiwa itu ketika korban dalam perjalanan menggunakan motor.

“Korban Joko Santoso segera dilarikan ke RS Panti Secanti, namun sayangnya nyawanya tidak tertolong. Pihak rumah sakit menyatakan Joko Santoso meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB,” ungkapnya.

Jenazah Joko Santoso kemudian dibawa ke kediamannya di Perum Bilabong B5 No.7 LK1 RT/TW 009/000, Kelurahan Bilabong Jaya, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, menggunakan ambulance RS Panti Secanti.

Kesempatan itu, Kapolsek Talang Padang mengucapkan turut berduka cita atas kepergian Joko Santoso dan mengirimkan doa terbaik untuk keluarga yang ditinggalkan.

Joko Santoso, saat ini tercatat sebagai Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Partai PAN. Pria kelahiran Tanjung Karang 12 November 1974 ini, maju sebagai Anggota DPRD Provinsi Lampung daerah pemilihan Kabupaten Tanggamus.

Almarhum beralamat di Perumahan Bilabong B.5 Nomor 7, Lingkungan I, Kelurahan Bilabong Jaya, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung. Kepergian almahum meninggalkan seorang Istri bernama Lukita Satya Gusti, serta dua orang anak Fayza Putri Fadiya dan M. Fahri Azzam.

PEMBUAT LOGO TANGGAMUS BERPULANG
Paska meninggalnya Joko Santoso, Bakal Calon Bupati Tanggamus Pemilukada 2024, masyarakat Kabupaten Tanggamus kembali diliputi duka.

Salah satu tokoh penting dalam sejarah daerah tersebut, yaitu Hi. Danial Taufik, sang pembuat logo resmi Kabupaten Tanggamus berpulang ke pangkuan Nya.

Menurut Lurah Baros, Nanak Supriadi bahwa Danial Taufik menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 12 Mei 2024, dinihari, setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya, sepulangnya ia kembali dari tanah suci usai menunaikan ibadah haji pada tahun lalu.

“Meninggal dinihari tadi pukul 01.00 WIB, dan dimakamin tadi siang,” kata Nanak kepada Awak Media.

Danial Taufik bukanlah sosok asing dalam masyarakat Tanggamus. Ia dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya, terutama dalam menciptakan identitas visual yang kuat untuk daerahnya.

Salah satu karya terbaiknya adalah logo resmi Kabupaten Tanggamus, yang ia ciptakan atas permintaan langsung dari Bupati Tanggamus saat itu, Achmad Syah Putra, yang akrab disapa Talen.

Kisah di balik pembuatan logo Kabupaten Tanggamus ini mengungkapkan betapa besar kontribusi Danial Taufik dalam membangun identitas daerahnya.

Saat itu, Danial Taufik masih bekerja di Kantor Pembantu Bupati, dan atas permintaan Bupati Talen, ia dengan penuh dedikasi merancang dan menciptakan logo Tanggamus tersebut.

Logo tersebut bukanlah sekadar gambar, namun merupakan representasi yang kuat dari ciri khas dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Tanggamus.

Beberapa elemen dalam logo, seperti siger tujuh cabang, Pulau Tabuhan, Teluk Semaka, simbol partai politik, senjata, padi, dan kata “begawi jejama” yang artinya “bersama-sama kerja”, menjadi penanda yang menggambarkan kekayaan budaya dan keberagaman dalam masyarakat Tanggamus.

Karya Danial Taufik dalam menciptakan logo Kabupaten Tanggamus menjadi warisan berharga bagi daerahnya, yang akan terus dikenang dan diapresiasi oleh generasi-generasi mendatang.

Kepergian beliau merupakan kehilangan yang besar bagi masyarakat Tanggamus, namun karyanya akan tetap menginspirasi dan membawa makna yang mendalam dalam membangun dan memperkokoh identitas daerah. (Hadi Hariyanto/Red/dsb)

Komentar