Siswa SMPN 7 Kotabumi Jadi Korban Bullying, Wali Murid Minta Arena Sparing 

Lampung Utara – Seorang siswa di SMP Negeri 7 Kotabumi Lampung Utara diduga menjadi korban pengeroyokan, wali murid minta pihak Dinas Pendidikan dan sekolah adakan sparing jika tidak mampu hentikan kasus bullying.

Orang tua korban kasus pengeroyokan siswa kepada media menyampaikan, anaknya telah menjadi korban yang didugaan kasus pengeroyokan atau bullying di SMP Negeri 7 Kotabumi pada, Kamis 29 Agustus 2024, sekira pukul 10.00 WIB.

Atas kejadian itu dirinya meminta pihak sekolah mengadakan sparing di sekolah. Hal itu diharapkannya untuk melatih mental anak-anak dalam meningkatkan sportifitas yang dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk melindungi diri dari ancaman lawan.

“Saya selaku orang tua Erlangga berharap agar anak-anak yang berkelahi di buat pertarungan satu lawan satu saja, atau sparing agar melatih mental sportifitas sehingga mampu meningkatkan kemampuan anak-anak dalam melindungi diri dari ancaman musuh,” kata M Husni Tamrin, Jum’at 30 Agustus 2024.

Lebih lanjut dikatakannya, jika tidak bisa menyediakan arena sparing, secara tegas dirinya minta pihak Dinas Pendidikan dan sekolah untuk melakukan berbagai upaya agar tidak ada lagi kasus bullying atau pengeroyokan di sekolah.

Dengan telah terjadinya kasus bullying tersebut dia meminta pihak Dinas Pendidikan dan sekolah untuk bertanggung jawab dengan harapan kedepan tidak lagi ada kejadian serupa di wilayah Kabupaten Lampung Utara.

“Ayo kita benahi lampung utara, harapannya pihak ksekolah dan dinas pendidikan harus bertanggung jawab, karena mereka (pendidik) telah di gaji pemerintah untuk mengurus generasi penerus bangsa, kalau tidak becus mengurus anak-anak bangsa segera mengundurkan diri dan digantikan dengn pegawai honor yang lebih memiliki etos dan semangat kerja,” ujarnya.

Sementara itu ketika dikonfirmasi melalui jaringan telepon atau pesan WhatsApp meski dalam keadaan aktif baik pihak sekolah belum memberikan respon.

Disisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Sukatno mengatakan, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut dan telah mengkonfirmasi kejadian itu dengan pihak sekolah.

“Waalaikum salam, barusan kita kompirmasi dengan kepala sekolahnya melalui bidang SMP kejadian tersebut hanya kesalah pahaman saja dan hari ini orang tua siswa di maksud di undang dari pihak sekolahnya,” jawab Sukatno. (**)

Komentar