Didaulat Jadi Desa Wisata, Teluk Kiluan dan Kiluan Negeri Dapat Pendampingan Khusus Kemenparekraf

TANGGAMUS – Desa Wisata Teluk Kiluan di Pekon Kiluan Negeri Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, telah mencatatkan prestasi membanggakan dengan masuk dalam daftar 50 desa terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Desa/pekon ini mendapatkan pendampingan intensif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia selama lima hari, mulai dari 2 hingga 6 September 2024.

Kegiatan pendampingan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanggamus, Suyanto, yang turut didampingi oleh Camat Kelumbayan, Derius. Kehadiran mereka merupakan wujud nyata dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam upaya memajukan Desa Wisata Teluk Kiluan sebagai destinasi wisata unggulan.

Agus Sugianto, seorang praktisi pariwisata yang juga bertindak sebagai narasumber dari Kemenparekraf, menyatakan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari tahapan penting dalam kompetisi ADWI 2024.

“Pendampingan ini difokuskan pada penguatan kelembagaan dan amenitas desa. Harapannya, output dari kegiatan ini dapat meningkatkan tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM) serta meningkatkan standar operasional dan pelayanan pengelolaan desa wisata,” jelasnya.

Selama lima hari, rangkaian kegiatan akan dimulai dengan diskusi awal, diikuti dengan observasi lapangan yang mendalam untuk mengidentifikasi kebutuhan serta tata kelola yang baik.

“Peserta juga akan belajar dari praktisi lain guna mendapatkan pengalaman berharga yang dapat diterapkan di Teluk Kiluan,” tegasnya.

Suyanto, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Tanggamus, menyambut baik kegiatan pendampingan tersebut.

“Kami dari Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus menyambut baik pendampingan yang dilakukan oleh tim dari Kemenparekraf,” kata Suyanto.

Kadis menyebut, hal itu merupakan tindak lanjut dari pencapaian Teluk Kiluan yang masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik secara nasional.

“Kami berharap peserta yang terdiri dari berbagai unsur desa, seperti Pokdarwis dan aparat desa, dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan baik, sehingga ke depan Desa Wisata Kiluan Negeri dapat menjadi destinasi unggulan yang mampu mensejahterakan masyarakat sekitar,” tegasnya.

Suyanto menjelaskan, Teluk Kiluan dikenal dengan keindahan alam dan keunikannya, terutama atraksi lumba-lumba yang jarang ditemukan di perairan lain. Selain itu, desa ini juga memiliki laguna yang eksotik, pantai pasir putih, serta laut yang bersih, menjadikannya lokasi ideal untuk menyelam.
“Desa ini juga kaya akan budaya lokal yang berpadu dengan budaya Bali, menambah daya tarik wisata yang unik,” tandasnya.

Sujiwo, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa lumba-lumba di Teluk Kiluan dapat dilihat di tiga titik utama, yaitu di dekat masjid, daerah batuan, dan dekat Pulau Tabuan.

“Lumba-lumba bisa muncul kapan saja, siang, pagi, atau malam. Namun, untuk pengambilan gambar terbaik, sebaiknya datang di pagi hari,” katanya.

Keindahan dan kekayaan budaya Teluk Kiluan telah menarik wisatawan dari berbagai kalangan, baik lokal, nasional, maupun mancanegara. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan Desa Wisata Teluk Kiluan dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga berdaya saing di tingkat nasional dan internasional. (Hadi Hariyanto)

Komentar