Realitalampung.com (Lampung Tengah) – Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Cendikia Azzahro Lampung, mengadakan pelatihan mendongeng, yang merupakan rangkaian Gebyar Literasi TBM Cendikia Azzahro Tahun 2024.
video Streaming: https://youtu.be/JcxTomkQdzs?si=pNea6rHafub7-ShA
Pelatihan berlangsung di aula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendikia Azzahro, yang berada di Kampung Mojopahit, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Minggu (6/10), diikuti oleh 40 orang peserta. Yang terdiri dari para pendidik PAUD, dan Ibu-ibu wali siswa.
Kegiatan itu menghadirkan relawan pendongeng dari Kampung Dongeng Lampung Tengah, Bunda Partila Umar (Bunda Ila) dan Bunda Amalia Sari, serta hadiri oleh Kepala Badan Bahasa Provinsi Lampung, Desi Ari Pressanti.
Salah seorang peserta pelatihan mendongeng, mengakui kegiatan pelatihan mendongeng yang diselenggarakan TBM Cendikia Azzahro Lampung sangat bermanfaat.
Dikatakan Samiyem, warga RT.15, RW.08, Kampung Mojopahit, Kecamatan Punggur, dia bersyukur dengan adanya kegiatan pelatihan mendongeng ini, para orang tua sangat terinspirasi.
“Dengan adanya acara tadi mudah-mudahan kita sebagai orang tua bisa mendongeng. Sebab jaman sekarang ini sudah hilang, kalau bisa dibudayakan lagi supaya bisa berkelanjutan,” ucapnya.
Lanjutnya, mendongeng ini sangat-sangat bagus sekali untuk perkembangan anak-anak terutama pendidikan moralnya, kemudian kesehariannya. Sangat menginspirasi kita. Karena dengan mendongeng anak-anak lebih bisa memahami kita.
“Mudahan-mudahan dengan acara ini bukan hanya di Kampung Mojopahit tapi di kampung lain juga. Supaya para orang tua terutama, bisa mendongeng lebih banyak dan bisa mendidik anak-anak dengan cara mendongeng,” ujarnya berharap.
Sementara itu, relawan pendongeng dari Kampung Dongeng Lampung Tengah, Bunda Partila Umar yang akrab disapa Bunda Ila, didampingi oleh Pembina TMB Cendikia Azzahro Haryadi, menuturkan, hari ini saya bersama Pak Haryadi, mengisi kegiatan mendongeng asik di TBM Cendikia.
“Hari ini berkumpul ibu-ibu PAUD dan wali murid ada 40 orang belajar bersama, sharing bersama. Intinya mendongeng itu menasehati anak tanpa disadari oleh anak-anak kita sedang menasehati,” jelasnya.
Didalam mendongeng ada muatan-muatan pesan moral karakter kepada anak. Seperti begitu juga dengan makanan. Makanan itu tidak hanya sekedar mengenyangkan tetapi harus juga menyehatkan gizinya.
Begitu juga dengan mendongeng, tidak hanya sekedar menyenangkan. Tetapi harus juga membawa pesan-pesan moral kepada anak-anak. Harapan nya kegiatan ini bisa bermanfaat, bisa di implementasikan tidak hanya oleh Guru-Guru PAUD tetapi kepada orang-orang tua khususnya ibu-ibu.
“Jadi bisa bercerita mendongeng kepada anak dalam situasi apapun. Anak yang malas mandi didongengkan agar mau mandi. Anak yang tidak mau gosok gigi itu pun didongengkan. Jadi dengan didongengkan ini, anak-anak bisa tahu kewajibannya tanpa orang tua harus emosi menyampaikan pesan kepada anak-anak,” tutupnya.
Ditambahkan oleh Pembina TBM Cendikia Azzahro, Haryadi, tujuan kami tidak lain tidak bukan meningkatkan literasi khususnya di tingkat keluarga. Sebab kami melihat literasi di tingkat keluarga ini butuh di suport oleh kami komunitas-komunitas literasi yang ada di Lampung Tengah.
“Kami berusaha semaksimal mungkin mengajak masyarakat, khususnya ibu-ibu yang punya anak usia balita. Yuk kita belajar bagaimana bareng, belajar bagaimana menasehati anak dengan lebih elegan lebih unik,” ujarnya.
Lanjut Haryadi, harapan kedepan generasi anak bangsa yang tumbuh dengan karakter yang baik yang punya rasa tanggungjawab, yang punya kedisplinan. Bukan generasi yang dididik dengan petaka dengan amarah. Tapi didik oleh seorang ibu dengan karakter yang bijaksana.
Tentunya kegiatan-kegiatan ini akan kita laksanakan dengan baik, dan akan kita jadualkan kalau bisa kita rutinkan. Khususnya di PKBM Cendikia Lampung Tengah yang punya layanan literasi yaitu Taman Bacaan Masyarakat.
“Dan dari situ kita juga membuka layanan TBM ini, semoga orangtua bisa mengambil manfaat dari kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan,” pungkasnya. (Fandika Gista Riawan)
Komentar