Gara-gara Ambrol Proyek Pembangunan Jembatan Gagal PHO

Realita Tulangbawang Barat – Ambrolnya proyek jembatan Way Tritunggal IV diKecamatan Gunung Agung, milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulang Bawang Barat pada senin kemarin, akhirnya diperbaiki kembali.

Cak Nasir Pengawas proyek tersebut mengatakan bahwa pekerjaan seharusnya telah diserah terimakan sementara Provisional Hand Over atau PHO pada hari ini, Selasa 24 November 2020 kemarin.

Menurutnya, pelakaan PJO proyek itu baru akan dilaukan setelah perbaikan dilakukan oleh pihak rekanan. Jika tidak dilakukan penimbunan, lanjutnya maka PHO tidak bisa dilaksanakan.

“Seharusnya sudah PHO, cuma karena ambrol jadi ya diperbaiki dulu,” ujarnya seraya mengatakan pada saat penimbunan atau perbaikannya pihaknya mina kepada rekanan agar menambah kekuatan dengan memperbanyak kayu. “Nanti dibanyakin kayu penyangga, kalau kurang timbunan nanti ditambah timbunan. Yang retak juga kita bongkar, kita ulang lagi, ya dibagusinlah. Waktu pemeliharaankan enam bulan, tapi waktu PHO ya harus baik, termasuk sial pekerjaan ini,” tambahnya.

Kepada wartawan, dirinya mengaku, dari anggaran yang ada baru sepuluh persen yang sudah dicairkan. “Ini dek, pekerjaan ini tahun depan baru dibayar,  cuma sepuluh persen yang keluar. Jadi kalau tidak ada modal, atau seperti orang-orang yang masih baru yang mau ngambil-ngambil duit panas gak usah, terjual rumah. Seperti bos kita ini memang orang-orang lama,” ungkapnya.

Untuk diketahui, diberitakan sebelumnya Arya Saputra anggota DPRD setempat telah angkat bicara, dia menilai kualitas pembangunan jembatan tidak sesuai dengan Spek yang ada, sehingga dapat dipastikan bangunan tidak bertahan lama.

“Kesalahan mereka itu menimbun jembatan diambil dari samping jembatan, saya pernah ribut dengan pemborongnya alasan mereka rugi-rugi terus, inilah itulah. Lambat laun, meskipun sudah diperbaiki dikhawatirkan kembali terjadi erosi karena kekuatan tanah jembatan tidak kuat. Itu akibat penimbunan menggunakan tanah dibibir jembatan,” kata Arya Saputra. Menurut Arya, bekas galian untuk penimbunan harus ditutup kembali agar bibir jembatan ada kekuatan. “Bekas galian itu kalau tidak ditimbun sangat berbahaya, apa lagi itu di pinggir jalan. Kalau bicara sepuluh persen pembayaran itu resiko pemborong, sy bicara mutu, bukan asal jadi,” pungkasnya. (JL/OA/Red/*)

Komentar