Dia melanjutkan, Kaling itu bersama para Ketua RT menelusuri nama-nama penerima BST yang terdapat dalam daftar tersebut. Ternyata ditemukan bahwa nama-nama penerima BST bukan warga lingkungannya.
“Kaling itu menghapus sebagian besar nama penerima BST karena tidak terdapat di lingkungannya,” ucap Basuri.
Basuri mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Terlebih lagi, pandemi Covid-19 memukul perekonomian masayarakat.
Dia melanjutkan, ramai diberitakan pemerintah menggelontorkan dana besar untuk mengurangi dampak perekonomian masyarakat yang anjlok karena pandemi. Faktanya, ada warga kurang mampu yang dihapus dalam daftar penerima bantuan.
“Sementara ada nama penerima bantuan yang tidak jelas alamatnya. Setelah ditelusuri ternyata bukan warga setempat. Ini bisa disebut semerawut,” tandasnya.
Lantas, bagaimana peran Kelurahan? Kenapa ada warga yang tahun ini tidak dapat BST sementara tahun 2020 lalu dapat? Apakah benar ada nama-nama penerima BST yang tidak jelas?
Komentar