Diduga Komplikasi Penyakit Dalam, Pelaku Pembakaran Bendera Meninggal Dunia

Jenazah Almarhumah Ayuningtiyas Bin Mujiono sesaat akan dimakamkan di komplek TPU Requistcat In Pace di Kelurahan Sribasuki, Kotabumi, Lampung Utara, Sabtu (22/8/2020).
Realita Lampung Utara – Pelaku pembakaran Bendera Merah Putih di Kabupaten Lampung Utara yang sempat viral beberapa waktu lalu dikabarkan telah meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di salah satu Rumah Sakit Umum Kotabumi pada Sabtu 22 Agustus 2020.
Sebelumnya pelaku pembakaran bendera itu telah dilakikan observasi di rumah sakit jiwa kurungan nyawa selama dua belas hari dan dinyatakan mengalami gangguan jiwa oleh pihak rumah sakit setempat.

Lalu pelaku juga sempat dibawa ke salah satu yayasan di Bandar Lampung, namun karena kondisinya tidak sehat akhirnya pelaku di bawa ke Rumah Sakit Maria Regina Kotabumi dan pada Sabtu 22 Agustus 2020 sekira jam 14.30 WIB meninggal dunia karena menderita komplikasi penyakit dalam.

Jenazah pelaku pembakaran bendera tersebut (Man Astutinigtiyas atau Maria Ajeng Noni Ayuningtyas Binti G. Mujiono) warga Gang Kemuning, Kelurahan Sribasuki, Kecamatan Kotabumi itu sore tadi langsung dimakamkan pihak keluarga di pemakaman umum Requistcat In Pace di Kelurahan Sribasuki, Kotabumi, Lampung Utara.
Puncoro Teguh Lurah Sribasuki

Kabar meninggalnya pelaku pembakaran bendera itu dibenarkan, Puncoro Teguh Lurah Sribasuki kepada awak media, karena yang bersangkutan mempunyai penyakit dalam. 

“Dia meninggal karena sakit leper, di rawat sejak tanggal 16 Agustus setelah diobservasi,” kata Puncoro.
Eni bersama keluarga saat dikonfirmasi awak media. 
Senada juga dikatakan, Eni salah seorang kerabat Almarhumah Ayuningtiyas, yang mengatakan, pihak keluarga memang mengetahui dia sakit namun takut untuk membesuknya karena kondisi pandemi covid-19. 
“Ya kita tau dia sakit tapi takut untuk nengok-nengok, kami enggak berani karena kondisi begini,” kata Eni.
Lanjutnya, pihak keluarga mengetahui Almarhum sakit gula darah. Namun untuk proses setelah di rawat di RSJ dia di rawat dimana, Eni mengatakan tidak mengetahui proses lebih lanjut. Dia hanya mengatakan baru menetahui kabar Almarhumah di rumah sakit Maria Regina setelah dikabarkan meninggal dunia. 
“Dia tinggal hanya sama bapaknya, ibu sama adiknya sudah meninggal, saya cuma satu gereja aja,” ujar Eni ketika ditanya tentang persaudaraan dengan Almarhumah.  (***)

Komentar