Bisnis Tanaman Hias di Masa Pandemi, Seorang IRT Mampu Hasilkan Pendapatan Jutaan Rupiah

Realita Lampung – Selama pandemi covid-19 bisnis jual beli tanaman hias berbagai macam jenis mampu menghasilkan keuntungan juta rupiah perharinya. 

Sebagaimana diungkapkan, Resty Oktania seorang ibu rumah tangga di kawasan Beringin Jaya, Kemiling, Bandar Lampung ini masih mampu menciptakan lapangan perkerjaan dan meraih pendapatan meski dalam kondisi pandemi covid-19 dari berjualan tanaman hias berbagai jenis bahkan keuntungannya jutaan rupiah.  

Menurut ibu rumah tangga dengan tiga orang anak ini, selama masa pendemi covid-19 pekerjaan sebagai ibu rumah tangga diisinya dengan bercocok tanam bungga atau tanaman hias. “Untuk harga ada yang empat ratus ribu sampai lima ratus dan ada yang seratus ribu,” ujar Restu Oktania.

Tanaman hias yang ada di depotnya itu dari berbagai macam jenis. Seperti tanaman hias jenis aglonem red sumatera dijual denga harga tiga ratus lima puluh ribu rupiah, aglonema kochin dua ratus ribu, aglonema dut anjamani sertaus lima puluh, aglonema valentine seratus tujuh puluh lima ribu, baret merah dewasa seratus ribu, baret merah anakkan lima puluh ribu, kladi tengkorak persatu daunnya dijual dengan harga seratus ribu rupiah. Selian itu ada juga tanaman hias begonia merah, kladi tikus dijual dengan harga tiga puluh lima ribu, kladi putih dua puluh lima ribu rupiah.

Setiap harini puluhan jenis tanaman hias itu dirawatnya dengan cara diberikan semprotan air secukupnya lalu dan dijemur tidak bisa terkena matahari langsung karena dapat mengakibatkan bunganya layu.

Puluhan jenis tanaman hias tersebut, menurut Resty Oktania, Ia dapatkan dari luar kota Bandar Lampung yang dia rawat lalu dijual kembali dengan menggunakan media sosial dalam seharinya Resty Oktania bisa menghasilkan keuntungan lebih dari satu juta rupiah.

Dijelaskannya, untuk tanaman hias itu sendiri didapatkannya dengan membeli dari daerah Tanggamus, Pringsewu. Dalam satu hari jika ditotalkan, lanjutnya dirinya bisa mendapat keuntungan di atas satu juta rupiah namun terkadang karena banyaknya pembeli tapi stok tanaman hiasnya yang tidak ada.

“Harga jual tanaman hias ini variasi mulai dari yang standar sampai ada yang ratusan rib rupiah, tapi ya itu kadang stok kita yang tidak ada,” ungkap isu tiga orang anak tersebut.

Lanjut Rsety Oktania, saat ini kebanyakan tanaman hias yang dirawatnya sudah ada pemesannya dan tinggal diambil oleh pembeli karena sebelumnya dia sudah mencari dan membelinya dari luar Kota Bandar Lampung karena sudah ada pemesannya. (***)

Komentar