Daun Kering Menjadi Lukisan Indah -Wajah Para Tokoh

Realita Lampung – Perajin lukis memanfaatkan daun coklat dan daun bambu kering yang disulap menjadi lukisan indah wajah para tokoh imdonesia hinga tokoh agama mancanegara telah dilahirkan.

Bagi sebagian orang daun kering tidak bermanfaat namun ada seorang pengrajin di Bandar Lampung yang mampu menyulap daun kering, daun coklat dan daun bambu menjadi lukisan yang mempunyai nilai tinggi, seperti wajah para tokoh-tokoh besar Indonesia.

Aloysius Triwibowo salah seorang warga Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung melalui tangga terampilnya melukis wajah-wajah para tokoh indonesia, diantaranya Presiden Pertama RI, Soekarno hingga Presiden ketujuh Joko Widodo serta almarhum musisi Didi Kempot dibuatnya menjadi bernilai tinggi dan menjadi sumber mendapatkan rupiah.

Mulai dari daun kering coklat serta daun bambu dia kumpulkan dari perkebunan milik warga dilingkungan tempatnya tinggal. Bermodalkan gunting dan kater lalu satu persatu daun digunting serta sesuai ukuran lukisan lalu kuas diberi cairan lem perekat dan sindok makan untuk menekan daun yang telah diberikan lem kepapan lukisan ya lakukan dengan hati-hati.

Diungkapkan, Aloysius Triwibowo salah seorang pelukis ini, dirinya mencintai dunia seni sejak tahun 2013 lalu, dan jika dihitung sudah 17 tahun dia membuat karya seni lukisan dari daun kering hingga kini terus melahirkan karya-karya seni lukis yang indah yang semula dia dapatkan dengan belajar otodidak.

Hasil karya seni lukisnya dari bahan daun kering ini juga bisa bertahan selama bertahun-tahun, namun jika lukisan terkena air serta sinar mata hari langsung makanya tidak akan bertahan lama.

Untuk harga jual lukisan hasil karyanya pun dia banrol mulai dari harga tujuh ratus lima puluh hingga tiga juta rupiah tergantung rumitnya pembuatan lukisan.

Saat ini, Aloysius juga mulai mencintai seni ukir dari akar dan pohon yang berasal dari limbah, yang dia percantik menjadi koleksi rumah, dia juga berharap ada generasi muda yang mencintai seni lukis untuk melestarikan budaya seni yang dimiliki masyarakat Indonesia.

“Kalau ada yang mau belajar saya persilahkan tidak dipungut biaya,” ujarnya, dengan harapan akan tumbuh generasi penerus para pelukis di NKRI. (RM/Red/*)

Komentar