Kemenag Gayo Lues Kujungi Masyarakat Pedalaman

Realita Gayo Lues – Beberapa sepeda motor dan satu mobil double cabin terparkir di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Beberapa orang lelaki pun tampak bersiap menyiapkan perbekalan. Mereka adalah Aparatur Sipil Negara Kemenag Kabupaten Gayo Lues yang tengah bersiap untuk berangkat menuju Desa Lesten, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues.

“Hari ini kami akan menuju Lesten untuk melakukan beberapa agenda pelayanan di sana,” tutur Kepala Kankemenag Kabupaten Gayo Lues Amrun Saleh yang memimpin rombongan ini, Kamis (10/12/2020) lalu.

Di Lesten menurut Amrun, ia bersama jajarannya akan melaksanakan beberapa kegiatan. Mulai dari bakti sosial pembersihan pekarangan masjid, dialog seputar terkait masalah tanah wakaf, pendaftaran haji dan umrah, pendirian pesantren dan madrasah, hingga sosialisasi undang-undang perkawinan.

“Untuk masyarakat di kota atau daerah lainnya, mungkin ini hal biasa. Tapi bagai mereka yang ada di pedalaman seperti Desa Lesten, semoga ini membawa lebih banyak manfaat. Kami menyiapkan berbagai perbekalan, karena selain jarak tempuh, medan untuk tiba di sana juga lumayan berat,” tutur Amrun.

Ia menuturkan, perjalanan menuju Lesten membutuhkan waktu sekitar empat jam dari Blangkejeren, Ibukota Kabupaten Gayo Lues. “Dari Blangkejeren ke Lesten empat jam perjalanan, treknya naik roda dua dan satu mobil dabel kabin, satu jam perjalanan jalan belum beraspal dan tiga jam sudah beraspal dari Pining ke Lestan jalan sempit, menempuh penuh tantang tapi happy harus dinikmati,” imbuh Amrun.

“Di sana kita bertemu masyarakat pedalaman, ini kesempatan silaturrahmi dan bergotong royong bersama masyarakat membersihkan masjid,” kata Amrun yang sebelumnya juga telah berhasil melakukan pembangunan masjid dan madrasah ibtidaiyah di Gampong Kala Wih Ilang, pedalaman Gayo, saat memimpin Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah.

Amrun yang dilantik sebagai Kepala Kankemenag Kabupaten Gayo Lues pada 24 Juli 2020 ini menuturkan, sulitnya letak geografis tidak boleh menghalangi tiap ASN Kemenag untuk mengabdi melayani umat. “Pengabdian itu tanpa batas. Kita harus hadir bagi seluruh masyarakat, tak terkecuali bagi mereka yang tinggal di pedalaman, seperti Gampong Lesten ini,” tutur putra asli Gayo kelahiran Aceh Tengah ini.

Di desa paling ujung di Negeri Seribu Bukit itu, Amrun pun mengusulkan pembangunan Raudhatul Athfal dan Madrasah Ibtidaiyah. Kehadiran madrasah ini amat dibutuhkan, agar anak-anak di desa yang bersebelahan dengan hutan lindung Gunung Leuser itu mendapatkan pendidikan agama dan umum yang layak.

Kehadiran Amrun beserta jajarannya ini ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat yang rata-rata bekerja di perkebunan ini. “Alhamdulillah Sudah Mengunjungi Kampung Kami, sejak Berdiri nya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gayo Lues Baru Kali ini Kepala Kakankemenag Gayo Lues datang Ke Kampung Lesten ini,” Imam Gampong Lesten Abdul Kadir.

“Karena kami jauh di dalam hutan, jadi kami kekurangan ilmu, kami kekurangan pendidikan, kami pun harus belajar lagi. Kami ingin mendirikan Pondok Pesantren, karena yang saat ini yang baru ada TPA tetapi masih terbatas. Pengajiannya berlangsung setelah ashar dan magrib, itu pun tidak setiap hari karena kami kekurangan tenaga pengajar,” sambung Abdul Kadir dengan mata berkaca-kaca.

Kepada Abdul Kadir, Amrun pun menyampaikan tekad dan komitmennya untuk segera menghadirkan pendidikan keagamaan yang layak bagi masyarakat Gampong Lesten. “Insya Allah, madrasah akan segera hadir di Lesten, kita awali dengan Raudhatul Athfal, bersama sama Insya Allah cepat tuntas,” ujar Amrun.

Amrun menegaskan, ini amal bakti yang akan terus dilakukan dan diperjuangkan olehnya dan segenap ASN Kemenag, untuk menciptakan Indonesia Rukun. Selamat Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-75. (Nasril). (*)
Sumber : kemenag.go.id

Komentar