BPBD Pelajari Dana Pemulihan Ekonomi Warga Terdampak Covid-19

Realita Lampung (Lampung Utara) – Dampak pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 tingkat perekonomian masyarakat semakin terpuruk.

Menyikapi tentang kabar yang berkembang dipublik yang mempertanyakan kinerja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lampung Utara, khususnya terkait percepatan pemulihan perekonomian warga terdampak wabah tersebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Utara, Nozi Efialis, menyatakan dirinya akan segera mendalami persoalan tersebut.

“Untuk persoalan pemulihan perekonomian warga terdampak langsung wabah Covid-19, akan segera dipelajari,” kata Nozi Efalis, saat diwawancarai di pelataran Pemkab. Lampung Utara, Selasa 5 Januari 2021.

Dia menyatakan, pada prinsipnya tugas dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Lampung Utara meliputi, penanggulangan, penanganan, antisipasi penyebaran, juga mengedukasi masyarakat.

“Dalam hal ada atau tidaknya ranah pemulihan perekonomian warga terdampak langsung wabah Covid-19 akan segera kami dalami,” ucapnya.

Dijelaskannya dalam hal pendistribusian serta program pemulihan perekonomian warga terdampak Covid-19, sepertinya, ada di Dinas Sosial Lampung Utara.

“Menurut yang saya ketahui saat ini, untuk masalah itu sepertinya merupakan ranah dari Dinas Sosial. Tapi coba akan kami pelajari lebih lanjut ya,” sambungnya.

Diketahui, dari hasil penelusuran awak media ditemui fakta karena masa pandemi global covid-19, sejumlah warga di Kabupaten Lampung Utara, tingkat perekonomiannya semakin terpuruk.

Hal itu juga terlihat ada sejumlah anak-anak usia dini harus berjuang keras untuk ikut memikul beban orang tuanya guna menunjang pendapatan keluarganya.

Seperti pada Selasa 5 Januari 2021, ada dua anak kecil tepat berada di depan gedung Pemerintahan Kabupaten Lampung Utara sedang memulung sejumlah barang bekas di jalan protokol.

Dio bocah berusia 10 tahun dan kakaknya Okan 11 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, mengatakan, hasil barang-barang bekas yang mereka kumpulkan itu akan dijual dan uangnya untuk membantu kedua orangtuanya dan biaya sekolah mereka.

“Kalau dapat uang, uangnya kami tabung buat bantu ayah sama emak buat beli beras, om,” ucap Okan yang diamini Dio, warga jalan Pahlawan, gang Kabul, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara.

Menurut keduanya, ayahnya bekerja sebagai tukang beca dan ibunya, Farida, bekerja sebagai tukang cuci.

Dari beberapa data dan informasi yang didapat awak media ini, Pemkab Lampung Utara senantiasa memberikan sejumlah bantuan bagi warga prasejahtera. Namun, terkesan bantuan tersebut hanya bersifat seremonial dan diduga kurang tepat sasaran. (AD/Red/*)

Komentar