Kinerja Dinas Bina Marga Lamteng Disorot, Para Pejabatnya Sulit Ditemui

Realita Lampung – Pemeliharaan infrastruktur jalan di Kabupaten Lampung Tengah dinilai masih jauh dari harapan masyarakat. Sejumlah pihak berharap Kepada Dinas Bina Marga Pemkab Lamteng mau mendengarkan aspirasi masyarakat dan meningkatkan kinerjanya.

Ketua LSM Gerakan Masyarakat Cinta Tanah Air (GMCTA) Lampung Tengah, Ahmat Basuri mengungkapkan, kekecewaannya dengan kinerja Dinas Bina Marga Pemkab Lamteng yang kurang memuaskan. Sebagai instansi yang bertugas membangun dan memelihara infrasruktur di Kabupaten Lamteng, sudah seharusnya bisa memprioritaskan pemeliharaan jalan yang sudah lama rusak.

Dikatakan Basuri, banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan ditempat mereka tinggal yang kondisinya sangat buruk. Contohnya di jalan Jayatu Bandarjaya Timur. Jalan itu selama bertahun tahun tidak kunjung diperbaiki. Aspalnya sudah hancur sampai berlubang.

“Sampai saat ini pihak Pemkab Lamteng dalam hal ini Dinas Bina Marga terkesan mengabaikan dan kurang peduli dengan keluhan warga,” ujar Basuri, saat berbincang dengan awak media di Sekretariat LSM GMCTA Lamteng, di Kelurahan Bandar Jaya Timur, Selasa (25/05/2021).

Kerusakan sejumlah ruas jalan saya temui di banyak lokasi. Ada yang kondisi aspalnya sudah terkikis habis. Misalnya di ruas jalan Kampung Poncowati menuju Kampung Purnama Tunggal. Jalan itu merupakan akses terdekat warga Kampung Purnama Tunggal menuju Bandar Jaya. Sampai saat ini belum kunjung diperbaiki.

Basuri mengakui, bahwa ada keterbatasan anggaran pemeliharaan infrastruktur jalan yang dimiliki Pemkab Lamteng. Tapi setidaknya ada progres positif dengan menerapkan skala prioritas jalan yang lebih dahulu diperbaiki. Terutama jalan yang menjadi akses utama warga, dan kondisinya sudah lama tidak diperbaiki.

“Kalau sampai ada jalan 5 tahun rusak dan tidak kunjung diperbaiki, harusnya menjadi prioritas pemeliharaan. Jangan berfokus membangun jalan baru, sementara jalan yang sudah rusak diabaikan,” tegas Basuri.

Dilanjutkan Basuri, pemeliharaan jalan di seputaran Kelurahan Bandar Jaya Barat dan Bandar Jaya Timur menjadi refleksi untuk wilayah lainnya. Sebab dua kelurahan itu adalah wilayah yang paling padat penduduknya. Selain itu, juga merupakan poros ekonomi di Lampung Tengah.

“Bagaimana kita mau membahas infrastruktur di Kecamatan lain, sementara di pusat nadi Lampung Tengah saja jalan banyak yang rusak,” tandas Basuri.

Dia menambahkan, seharusnya Dinas Bina Marga bisa menerjemahkan janji Politik Bupati Lamteng Musa Ahmad saat kampanye yang mengembar-gemborkan perbaikan infrastruktur jalan. Dengan cara meningkatkan kinerja demi kemajuan Lampung Tengah.

“Bupati dan Wakil Bupati punya slogan “Lampung Tengah Berjaya”. Tapi bagaimana bisa dikatakan berjaya, kalau pemeliharaan jalan saja Dinas Bina Marga kewalahan,” pungkasnya.

Keluhan buruknya infrastruktur jalan juga diungkapkan oleh Kepala Kampung Purnama Tunggal, Kecamatan Terbanggi Besar, Siwi Tejo Pramono. Menurut Tejo, akses jalan kampung Purnama Tunggal menuju Kampung Poncowati sudah lama rusak. Pihaknya sering mengajukan perbaikan jalan kepada Pemkab Lamteng. Tapi belum ada tanggapan kapan jalan tersebut akan diperbaiki.

“Kalau hujan mobil tidak bisa lewat,” ujar Tejo.

Dikatakan Tejo, karena akses jalan yang sangat buruk akhirnya warga yang keluar masuk kampung harus melalui jalan Kampung Tanjung Ratu. Memang secara jarak tidak jauh berbeda, tapi harus menyebrangi sungai melalui jembatan gantung.

“Yang bisa lewat hanya mobil kecil. Untuk mobil truk dan mobil muatan lainnya tidak lewat jembatan gantung itu,” ujar Tejo, di Balai Kampung Purnama Tunggal, beberapa waktu lalu.

Menindaklanjuti keluhan elemen masyarakat, awak media mencoba mengkonfirmasi ke Dinas Bina Marga Pemkab Lampung Tengah. Saat disambangi Selasa (25/05/2021), Kepala Dinas Bina Marga Ismail tidak berada dikantor. Bahkan Sekeretaris Dinas dan semua Kepala Bidang tidak ada satupun yang hadir di kantor.

Menurut Salah seorang staff yang keberatan namanya disebut, memang nyaris semua semua pejabat dari Kepala Dinas, Sekretaris, hingga Kepala Bidang lebih banyak berkerja diluar kantor. Sangat sulit menemui jika tidak menghubungi secara pribadi via telphone selular.

“Kalau mencari kepala dinas dan kepala bidang di Kantor sulit. Kebanyakan lebih banyak berkerja di luar kantor,” tandasnya. (Willy)

Komentar