oleh

Dua Surat Permintaan Audiensi LPAKN RI Projamin Lampung Diabaikan Komisi IV DPRD Pesawaran

PESAWARAN – Permintaan LPAKN RI Projamin kepada Komisi IV DPRD Pesawaran untuk menggelar audiensi tidak mendapat respon. Audiensi tersebut terkait sejumlah persoalan dunia pendidikan, dan adanya dugaan kekerasan terhadap anak didik yang terjadi di beberapa sekolah.

Dikatakan oleh Ketua LPAKN RI Projamin Lampung Herwansyah, pihaknya sudah dua kali melayangkan surat permintaan audiensi kepada Komisi IV DPRD Kabupaten Pesawaran, namun belum ada jawaban. Dia menduga, Komisi IV DPRD Pesawaran engan audensi dengan LPAKN RI Projamin Lampung.

Dijelaskan Herwansyah, audensi itu untuk membahas carut marut nya dunia pendidikan yang ada di Kabupaten Pesawaran. Termasuk sejumlah peristiwa yang belum ada titik terang, yakni tentang dugaan kekerasan terhadap anak didik yang terjadi di yang terjadi di SMP Negeri 16 Pesawaran, dan SD Negeri 26 Gedong Tataan.

“Hingga saat ini belum ada tindakan dari Dinas Pendidikan maupun dari Anggota Dewan Komisi IV DPRD Pesawaran,” ujarnya, Jum’at (17/03/2023).

Masih kata Herwansyah, kami dan beberapa anggota lembaga LPAKN RI Projamin Lampung, sudah beberapa kali mengirim surat audensi untuk dinas pendidikan dan dewan komisi IV DPRD Pesawaran namun belum ada jawaban. Dan kami juga sudah mencoba beberapa kali menemui Kepala Dinas Pendidikan Anca Martha, namun selalu tidak ada ditempat.

“Kabid Pendidikan Dasar Andi Jaya tadi ada di kantor, namun dia menghindar dari kami. Padahal katanya iya nanti tunggu, saya keluar sebentar, namun ditunggu tak kunjung datang.”jelas Hermawan.

Lanjutnya lagi, sebenarnya ada apa kok sampai saat ini belum ada tindakan? Apa karena Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Pesawaran ini suaminya adalah salah satu Dewan yang duduk di Komisi IV, hingga penanganannya lambat.

“Dan kami dari Lembaga LPAKN RI PROJAMIN Lampung tidak akan berhenti disini saja, apa bila pelaku tindak kekerasan terhadap anak didik ini belum diberikan sangsi, maka kami dari lembaga LPAKN RI Projamin Lampung akan lakukan orasi atau unjuk rasa,” tutupnya. (Tejo/TIM)

Komentar

Realita Lampung