Sikapi Keluhan Petani Singkong, Ketua DPRD Lampung Utara Siap Pimpin Demo

Realita Lampung – Massa yang tergabung dalam aliansi Petani Singkong Lampung Utara Bergerak yang menuntut kenaikan harga singkong dan penurunan pemotongan harga jual setelah bertemu dengan perwakilan perusahaan dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Kepala Dinas Pertanian, Perdagangan dan Kasat Pol PP sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara akhirnya membubarkan diri.

Dari hasil pertemuan mediasi antara perwakilan para aksi demo petani singkong itu disepakati sementara untuk hasil finalnya akan dibahas dan disampaikan pada hari Selasa 27 Oktober 2020 mendtang.

Sebagaimana dikatakan Ketua DPRD Lampung Utara, Romli setelah pertemuan dengan perwakilan masyarakat petani singkong bersama Kepala Dinas Pertanian Sofyan, Kepala Dinas Perdagangan Hendri dan Kasat Pol PP Firmansyah, bahwa dirinya siap menjadi pemimpin aksi jika pihak perusahaan tidak mengndahkan ketentuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Utara terkait aspirasi masyarakat tersebut.    

“Hasil mediasi kita dengan peserta aksi, Pemerintah Daerah akan menindaklanjuti ini dengan perusahaan-perusahaan, Insya Allah pada hari Selasa nanti dapat memberikan suatu finalisasi keputusan atau kesimpulan yang berpihak kepada masyarakat,” ujar Romli, Rabu 21 Oktober 2020.

Lanjutnya, apapun keputusan dari aspirasi massa tersebut akan dibahas oleh Pemerintah Daerah setempat bersama para wakil rakyat di DPRD Lampung Utara. “Itu harapan mereka semua, maka hari ini mereka membubarkan diri. Jadi menunggu daripada hasil keputusan pada Selasa 27 Oktober 2020 nanti,” kata Romli.

Ketua DPRD Lampung Utara itu juga dengan tegas menyatakan, bahwa dirinya siap menjadi pemimpin aksi demo jika pihak perusahaan tidak mengikuti ketentuan yang diberikan oleh Pemda Lampung Utara untuk kesejahteraan masyarakat setempat. 

“Jika memang pihak perusahaan yang ada di Lampung Utara khususnya yang memproduksi tapioka tidak mengindahkan segala bentuk nawaitu Pemerintah Daerah dalam hal mengakomodir kepentingan masyarakat yang memang masyarakat sangat dirugikan, maka saya pastikan, saya yang akan memimpin aksi, meninggalkan jabatan saya sebagai Ketua DPRD, ini kometmen saya kepada mereka (masyarakat/ petani singkong),” tegasnya. 

“Saya berharap pihak perusahaan dapat memahami ini dan memberikan solusi terbaik sehingga Lampung Utara ini dapat kondusif,” lanjutnya.

Sementara itu, Subardi perwakilan dari perusahaan (Koordinator pekerjaan PT Teguh Wibawa Bakti Perkasa) menyatakan untuk saat ini semua aspirasi masyarakat (Petani Singkong) telah pihaknya tampung. Namun untuk keputusannya dia menyatakan akan menyampaikan dengan unsur pimpinan di perusahaan tempatnya bekerja terlebih dulu. (Red/*)

Komentar