Harga Singkong di Tubaba Tidak Stabil, Petani Berjaya Hanya Angan-angan Gubernur

Realita Lampung – Janji politik Gubernur Lampung kepada para petani hingga kini nampaknya masih belum terealisasi sepenuhnya. Bagaimana tidak, sudah berjalan hampir dua tahun Arinal Junaidi memimpin Lampung namun sampai saat ini harga singkong masih belum sesuai keinginan petani, bahkan jauh dari kata petani berjaya.

Karena minimnya harga jual singkong, beberapa pekan lalu puluhan petani asal Kecamatan Gunung Agung dan Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggeruduk Para Wakil Rakyat yang duduk dikursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk mengadukan keluhan mereka.

Bahkan, hasil penelusuran wartawan harga jual singkong di Kabupaten Tubaba belakangan ini tidak stabil. Ketidak stabilan dibuktikan dengan harga jual disejumlah lapak pengepul singkong di kabupaten setempat.

“Seminggu ini harganya naik turun terus mas. Kemarin harganya Rp.780.00,- terus hari ini Rp.820.00,- perkilogram, jadi gak menentu,” Ungkap Dany, pengelola lapak singkong di Tiyuh Pulung Kencana Sabtu, 20 Maret 2021.

Pengelola lapak singkong PT Banyu Bening Asri ini juga mengatakan, naik turunnya harga ditentukan oleh pabrik singkong, begitu pula potongan harganya.

“Biasanya naik turun harga karena potongan persenannya itu. Tapi persenan kita standard, bahkan kalau kualitas singkongnya bagus bisa kita turunkan lagi,” Tukas Dany.

Dahulu pada masa kampanye, Arinal Djunaidi berpasangan Chusnunia (Arinal-Nunik) telah mengumbar 9 janji pada masyarakat. Dari sejumlah janji itu, satu diantaranya iyalah mensejahterakan para petani, sehingga terciptanya “Lampung Berjaya” sesuai dengan slogan kampanyenya. (JL/RD)

Komentar