Cerita Ray Ya, Negara Belanda Peduli Anak-anak

Aku mau cerita beberapa pengalaman aku sendiri dan orang orang yang aku kenal tentang bagaimana Negara Belanda peduli dengan anak-anak.

Contohnya anakku Cherry. Waktu Cherry usia 5 hari, ada petugas dari Consultatiebureau atau semacam Posyandu kalau di Indonesia, datang kerumah untuk screening telinga, fungsinya ini untuk mengecek pendengaran bayi.

Jadi kalau ada gangguan dengan pendengaran bisa dideteksi sedini mungkin. Karena pendegaran erat kaitannya dengan kemampuan bicara. Selain itu petugas juga ambil sampel darah Cherry dari bagian telapak kaki untuk mengetes 25 macam penyakit bawaan. Alhamdulillah tes pendengaran dan tes darah semuanya bagus. Cherry sehat sehat aja. Kalau pun sampai ada bayi yang bermasalah, mereka akan kasih rujukan ke dokter/terapis untuk pengobatan.

Asuransi kesehatan anak usia 0 sampai 18 tahun di Belanda “GRATIS”. Semuanya ditanggung oleh pemerintah. Imunisasi, vaksin, berobat ke dokter, ke terapist, dokter gigi, semuanya gratiss.

Anak usia 0 – 17 tahun, dapat tunjangan dari pemerintah. Uang ini ditransfer 3 bulan sekali ke rekening orang tua si anak. Besaran nominalnya, usia 0-5 tahun sebesar 230,69 euro, usia 6-11 tahun sebesar 280,13 euro & usia 12-17 tahun 329,56 euro. Saat ini kurs euro 16 ribuan. Jadi boleh hitung sendiri ya dalam nominal rupiahnya.

Anak usia diatas 5 tahun wajib sekolah. kalau sampai anak belom didaftarkan sekolah, orang tua si anak akan dapat surat peringatan dari Pemerintah. Bahkan petugas Pemkot sampai datang ke rumah untuk inspeksi & mencari tahu penyebabnya. Kalau sampai ada inspeksi Pemkot ini, keluarga tersebut harus membayar 100 euro per visit. Ini akan terjadi jika anak sudah telat 3x selama setahun dan “sakit ala ala” sampai 14 hari selama setahun. Ini berlaku bukan hanya utk anak2 yang lahir di Belanda ya.

Ada contoh teman aku, dia pindah kebelanda dengan membawa anak anak nya usia 8 & 10 tahun. Ia juga dapat surat dari pemerintah, menanyakan si anak sudah didaftarkan sekolah atau belum, jika belum mereka akan bantu untuk carikan sekolah. dan tentu saja gratis.

Sekolah anak di Belanda , hampir gratis karena 90 persen disubsidi pemerintah . Kalo pun ada bayar , biasanya itu untuk acara tahunan sekolah.

Bisa mengendarai sepeda, adalah skill wajib bagi anak anak, krn sepeda di belanda merupakan transportasi umum disini. Nah saat anak belajar bersepeda, pemerintah akan kirim rompi khusus untuk dipakai saat anak tersebut bersepeda di jalanan umum, tetap didampingi orang tua tentunya. Rompi ini ibaratnya sama seperti tulisan Latihan saat orang belajar nyetir mobil di jalan raya.

Saat mendaftarkan akta kelahiran bayi, orang tua dikasih voucher utk mengambil paket buku saat si bayi sudah berusia 3 bulan. Karena sekarang Cherry sudah 3 bulan, aku juga berencana mau tukarkan voucher ini ke perpustaakan. Oh ya perpustakaan di kota tempat tinggalku ini ada ruangan khusus untuk anak anak loh.

Consultatiebureau (CB) atau semacam Posyandu di Indonesia, sangat berperan penting untuk memantau perkembangan bayi usia 0 sampai remaja 18 tahun.
Setiap orang tua dibekali akun log in di website nya CB utk melihat catatan perkembangan anak. Disini kita bisa menimbang berat badan bayi, vaksin, imunisasi, konselor laktasi, konsultasi ke dokter anak.

Mereka punya layanan customer service via email, telepon, sampai online chat utk menampung pertanyaan para orang tua. Mereka benar benar kasih solusi kalau ada masalah dengan si anak.
Contohnya anak teman aku sendiri. Bayinya susah tidur dan sering begadang semalaman. Solusinya mereka datangkan suster kerumah untuk bawakan bedong dan ajarin si ibunya nge bedong bayi supaya bisa tidur.

Contoh lain, anak temanku belum lancar jalan di usia 15 bulan, mereka juga datangkan terapist untuk bantu si anak belajar jalan.

Ini yang paling aku suka, paket gratis produk bayi. Ada website khusus yang menyediakan paket produk produk gratis ini. Tinggal apply dan ambil di toko yang ditunjuk. Nah paket ini ada yang bisa diambil saat hamil dan ada yang baru bisa diambil saat bayi sudah lahir.

Yang paling aku suka, kartu kelahiran dan topi yang ada tulisan nama Cherry

Bayi dan anak anak wajib pakai carseat di mobil, demi keselamatan. Memangku bayi & anak di mobil hal yang sangat dilarang di belanda, mostly in Europe. Kalau ketahuan bisa kena denda yang tentu tidak sedikit.

Temannya suamiku ada yang pasangan pengidap down syndrome dan mereka punya anak. Pemerintah mencarikan orang tua asuh untuk anak mereka. Tujuannya supaya tumbuh kembang si anak lebih baik jika diasuh oleh keluarga normal. Namun si anak boleh menghabiskan waktu bersama orabg tua kandungnya setiap weekend.

Taman bermain anak sangat mudah ditemui di sekitar perumahan warga. Jadi disini tidak ada anak anak yang main di jalanan karena kurangnya lahan bermain. di taman anak anak ada sarana permainan dan kolam pasir. Ada juga taman yang dilengkapi dengan tap water, jadi airnya bisa dipakai langsung untuk minum atau cuci tangan dan gratis. Air kran seluruh Belanda ini memang bisa langsung diminum, bahkan belanda terkenal dengn kualitas air nya yg baik. Jangan khawatir,anak anak disini jg minum air keran dan rasanya sama kayak air botol kemasan

Belanda juga dikenal dengan museum dan kastil yang ramah anak. Kalo biasanya ke museum cuma bisa lihat, disini anak anak bisa berpartisipasi dengan kegiatan khusus anak, terlebih jika museumnya berkaitan dengan science atau ilmu pengetahuan. Mereka diajak bikin percobaan atau berpetualang. Sedangkan di kastil, anak anak bisa pakai kostum ala ala kerajaan/bangsawan dan dilantik jadi ksatria. Museum & kastil jauh dr kata membosankan bagi anak anak

Anak dibawah usia 11 tahun gratis naik kendaraan umum ( kereta, bus, tram) di belanda. Tapi si anak tentu harus punya kartu pass sendiri.

Lagi lagi keselamatan anak menjadi concern di Belanda. Anak berpaspor belanda dibawah 18 tahun yg berpergian keluar belanda dengan salah satu orang tuanya saja, di Bandara wajib menunjukkan surat ijin persetujuan dan copy paspor dari orang tua yg tidak ikut pergi. Tujuannya untuk menghindari anak dibawa kabur/penculikan. Surat ijin ini bisa didapat dr kantor pemerintah setempat.
Begitupun peraturannya jika anak berpaspor Indonesia ingin dibawa travelling ke Belanda oleh salah satu orang tuanya saja, orang tua yang tidak ikut pergi harus memberikan surat ijin atau datang ke kedutaan belanda utk memastikan si anak diijinkan pergi dan akan kembali ke indonesia.

Terima kasih sudah membaca tulisan yang puanjang ini. Sungguh tidak ada niat untuk membanding bandingkan kehidupan disini dengan di Indonesia. Apalagi sampai membuat teman teman berangan angan untuk pindah ke Belanda. Aku tulis ini karena ingin berbagi pengetahuan saja, karena aku sendiri sebelum tinggal diluar negeri, sangat penasaran dengan kehidupan di eropa. Sebenarnya masih banyak yang ingin disampaikan. Tapi sementara ini dulu yg bisa kutulis. Overall, kesejahteraan anak di Belanda memang lebih baik & terjamin, terutama daru sisi kesehatan dan pendidikan. Sebagai pendatang aku juga merasa terharu dan bahagia dengan cara Belanda yang sangat peduli pada anak anak .
Yang kutulis ini semuanya berdasarkan pengalaman pribadi baik yang dialami sendiri, dilihat langsung dan cerita dari teman teman yang aku kenal disini. Tujuannya supaya infonya lebih valid dan bisa dipercaya.

*Tulisan ini dikutip dari Ray Ya (Mantan Wartawan TV Nasional) sahabat Realita Lampung yang kini tinggal di Belanda.

Komentar