oleh

Tanpa Papan Informasi, Proyek Pembangunan Toilet Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi

Rekanan proyek pembangunan toilet (jamban) beserta sanitasi di SMP Negeri 1 Kabupaten Pesawaran, terkesan sengaja menyembunyikan informasi tentang pekerjaannya. Pasalnya, meski sudah 15 hari bekerja, rekanan itu tidak memasang papan informasi proyek di lokasi.

Pengamatan di lokasi SMP Negeri 1 Kabupaten Pesawaran, Rabu (30/08/2023), disekitar lokasi pekerjaan proyek tidak terpasang papan informasi proyek tersebut. Selain itu, terlihat ada galian lubang pondasi yang kedalamannya hanya 10 cm. Dan pasir yang digunakan banyak bercampur tanah napal, serta bata yang digunakan tidak layak.

Merujuk dari Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008, dan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, mengatur bahwa setiap pekerjaan bangungan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek.

Di papan nama proyek tersebut diharuskan memuat informasi jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, dan nilai kontrak serta jangka waktu dan lama pekerjaan. Pemasangan papan nama informasi proyek adalah implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.

Bukan hanya tidak ada papan informasi, pekerjaan proyek itu diduga dikerjakan asal-asalan. Karena terlihat ada galian lubang untuk pondasi yang dalamnya hanya sekitar 10 centimeter. Tetapi dugaan ini dibantah oleh salah seorang kordinator pekerja lapangan yang mengaku bernama Dayat.

Menurut Dayat, lubang galian pondasi bangunan toilet tersebut sedalam 40 centimeter. Kepada Pewarta dia menyarakan untuk menanyakan langsung kepada seseorang, yang diakuinya sebagai pemilik pekerjaa.

“Kalau mas mau menanyakan hal lain-lainnya, bisa tanyakan langsung kepada mas Suyoto saja, karena Suyoto yang punya kerjaan ini,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, pekerja lainnya juga bersikukuh bahwa pekerjaan pembangunan Toilet dan sanitasi itu sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam gambar rancangan. Lagi-lagi pekerja ini juga berdalih bahwa dia bekerja berdasarkan perintah.

“Saya bekerja sesuai perintah pak Suyoto, dan sesuai gambar ini mas,”ujar pekerja itu, sembari menunjukkan sebuah gambar rancangan proyek tersebut.

Namun gambar yang diberikan salah satu pekerja tersebut, terlihat jelas bahwa gambar itu bukan untuk membangun toilet di SMP Negeri 1 Pesawaran, melainkan untuk membangun toilet di SMP Negeri 18 Pesawaran.

Sementara itu, Suyoto yang disebut pekerja tadi sebagai pemilik pekerjaan proyek saat dikonfirmasi oleh media melalui pesan WhatsApp dengan no 08527356XXXX, membantah sebagai pemilik proyek dan mengaku posisinya hanya sebagai buruh. Bahkan dia menyarankan untuk menghubungi seseorang yang bernama Edi.

“Coba bapak hubungi pak Edi saja, karna saya hanya buruh,” tulisnya, di pesan singkat Whats App.

Salah satu tenaga pendidik di SMP Negeri 1 Pesawaran yang meminta namanya disembunyikan menjelaskan kepada pewarta, bahwa dia juga pernah melihat gambar rancangan proyek pembangunan Toilet itu tertulis bukan untuk di SMP Negeri 1 Pesawaran.

“Memang betul, saya kemarin minta gambar pembangunan toilet yang sedang dikerjakan di sekolahan kami, namun pak Suyoto hanya menunjukan kertas gambar untuk pembangunan di SMPN 18 Pesawaran bukan SMPN 1 Pesawaran mas,” jelasnya.

Ditanya berapa nilai anggaran pembangunan toilet tersebut? Guru itu menjawab tidak tahu. Dia sempat berandai-andai, jika nilai anggaran proyek itu mencapai ratusan juta rupiah tentu hasilnya sangat memuaskan.

“Bila saja anggaran toilet itu senilai Rp 300.000.000, itu sudah bisa membangun toilet super bagus dan yang bermerek, dan tentunya ini sudah berikut tukang dan lain lainnya ya mas. Tapi kalau anggaran ini sampai menyentuh angka setengah miliar lebih, saya no komen mas,” tutupnya sambil tersenyum. (Tim PPWI)

Komentar

Realita Lampung