oleh

EDITORIAL: Komunikasi Koordinasi 

Cerita ini ngaur mungkin juga sedang ngelantur, tapi sedikit berbagi pengalaman jika intinya mau dipetik, yang tidak mau ya tidak apa-apa.

Senyum dulu dikit, biar tidak baper-baperan setelah bacanya…

Sudah ke sekian kalinya saya mendengar, itu juga dari mereka, yang saya anggap orang-orang pintar atau berwawasan jauh berpengalaman.

Kalimat kata komunikasi dan koordinasi, karena kalau yang lain-lainnya itu hanya penghias atau pemanis.

Teringat juga kata teman dan saudara saya, yang menganalogikan kalimat komunikasi dan koordinasi dengan datangnya sebuah undangan di meja kerjanya.

“Nah ini contohnya, kalau saja komunikasi saya berjalan, mungkin tidak perlu undangan ini, cukup dia telpon atau sms aja,” ungkapnya, seketika itu tawa kami sempat memecahkan suasa obrolan, sembari isi kepala berpikir. 

Bernar tidaknya tentang itu, ya.. tergantung bagaimana kita berpikir dan merespon kata ‘komunikais dan koordinasi’ tersebut. 

Sebenarnya pada saat itu kami sedang mengobrol tentang kenapa bisa begitu dan begini dari suatu peristiwa yang terjadi.

Kalimat yang sama juga saya dapati dan dengar lagi. Dari tingkatan paling atas (Pemerintah) hingga yang terbawah (masyarakat), baik itu hukum negara maupun hukum adat akan diputuskan setelah musyawarah. 

Sebelum terjalinnya musyawarah tentunya semua itu akan dimulai dari komunikasi dan koordinasi dari satu pihak ke pihak lain.  

Dilihat dari sisi hukum, sudah banyak program yang diterapkan pemerintah dan hal itu juga sudah banyak warga yang merasakan manfaatnya. 

Seperti penyelesaian suatu perkara yang ditangani aparat, seperti program restorative justice, begitu juga dengan hukum adat, para tokoh-tokoh juga melakukan komunikasi dan koordinasi untuk melakukan rembuk atau musyawarah guna menyimpulkan suatu acara atau hukum yang akan dikenakan.

Nah, sudah terlalu panjang ini cerita ngaur dan ngelanturnya, cukup di sini dulu ya sobat ku semuanya, lain waktu kita sambung lagi. 

Intinya, saya cuma mau bilang, umur kita sudah ada batasnya, apa lagi jabatan dan lain-lain. Jangan sombong bos, di jaman sekarang ini tidak ada manusia yang sempurna. Jangan lupa juga untuk membuka diri untuk banyak-banyak komunikasi dan koordinasi. Terimakasih.. 

Komentar

Realita Lampung