Realitalampung.com – Koordinator pelaksana pasar murah minyak goreng yang berlangsung di tiga lokasi di Kabupaten Lampung Utara secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas membeludaknya warga yang datang ke lokasi.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara, Hendri, SH, MM, bersama Kepala Bagian Perekonomian sekretariat Pemkab setempat selaku koordinator pelaksanaan kegiatan menyampaikan permohonan maaf mereka atas kerumunan yang tidak terkendali pada saat kegiatan tersebut berlangsung.
Secara langsung juga sudah kita sampaikan kepada warga pada saat mengantri di halaman Kantor Dinas Perdagangan, kita sudah menghaturkan permohonan maaf kepada para ibu-ibu yang mengantri hendak membeli minyak goreng murah tersebut, kata Hendri, Senin (21/2/2022).
Menyikapi ramainya masyarakat yang datang ke lokasi kegiatan pasar murah minyak goreng itu, Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara, Hendri yang telah berkoordinasi dengan pihak Satgas Covid 19, disarankan untuk membantalkan kegiatan pasar murah tersebut karena terjadinya kerumunan saat mengantri.
Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menghaturkan maaf yang sedalam-dalamnya dengan dibatalkannya kegiatan pasar murah siang hari tadi, terus terang kami pihak dinas pasar merasa terpanggil dengan adanya kelangkaan minyak goreng ditengah masyarakat, makanya kami menggandeng pihak swasta untuk melakukan kegiatan pasar murah untuk membantu meringankan masyarakat dalam memperoleh minyak goreng, ujar Hendri.
Lebih lanjut Hendri mengatakan, antusias masyarakat yang rata-rata ibu rumah tangga yang hadir di luar prediksi pihaknya sehingga mengakibatkan kerumunan.
Akibat ramainya masyarakat tersebut pihaknya Disdag Lampung Utara dan atas saran dari beberapa pihak akhirnya kegiatan itu dibatalkan.
Kami akan akan tetap berusaha untuk membantu masyarakat lampung utara dari kelangkaan minyak goreng ini, kami akan rapatkan kembali beserta jajaran kami formula yang pas dalam pendistribusian minyak goreng ini agar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lampung utara, sampai Hendri. (*)
Komentar