oleh

Proyek Peningkatan Jalan di Desa Gunung Mulyo Diduga Asal-asalan

Realita Lampung Timur – Pekerjaaan proyek peningkatan jalan di Desa Gunung Mulyo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur diduga tidak sesuai juklak dan juknis alias asal-asalan.

Menurut keterangan salah seorang yang ditemui tim realitalampung.com dilokasi dan mengakui hanya selaku pekerja, mereka hanyalah buruh upahan yang didatangkan dari desa luar dari Desa Gunung Mulyo. 

Disampaikan Kardi, bahwa mereka hanya mendapatkan upah sebesar Rp100 ribu perharinya, itupun menurutnya diluar dari biaya makan dan minum. 

“Kami hanya pekerja yang dibayar seratus ribu itupun tidak ada tambahan seperti uang makan dan rokok, dan kami tenaga harian lepas,” kata Kardi.

Bahkan yang sangat disayangkan para tenaga kerja itu dalam pelaksanaan pengerjaan proyek peningkatan badan jalan tersebut dikerjakan oleh warga dari desa lain ya itu dari Desa Porbolinggo. 

Sementara warga Desa Gunung Mulyo hanya menjadi penonton pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan di desa mereka, meski pekerjaan tersebut hanya menabur batu ukuran 3/5, 2/3, 1/2 dan abu batu, sehingga kepala desa setempat lebih memilih memberdayakan masyarakat dari luar desa atau membayar pekerja dari desa lain.

Menurut salah seorang warga Desa Gunung Mulyo mereka tidak diminta untuk terlibat padahal dimasa pandemi ini pekerjaan di lokasi desa itu tentunya akan membantu perekonomian masyarakat desa setempat. Karena untuk mencari pekerjaan ke daerah lain wargamesti melalui proses dan serangaian tahapan untuk bisa menjadi pekerja dikarenakan untuk keluar daerah harus diketahui pemerintah khususnya tim gugus tugas covid-19. 

“Saya selaku warga desa ini sangat mengharapkan untuk dapat ikut bekerja dalam pembangunan desa kami ini, tapi kenyataannya kami enggak diajak,” ujarnya.

Selain persoalan itu jumlah alokasi dana yang digunakan untuk peningkatan badan jalan itu juga belum diketahidengan jelas sementara sumbernya hanya disebutkan dari dana desa tahun 2020, menurut pekerja banner pekerjaan itu ada tetapi terpasang sangat jauh dari lokasi pekerjaan yang tengah mereka kerjakan. 

Ketika ditanya kepada para pekerja tentang pihak-pihak terkait seperti kepala desa, TPK yang seharusnya mengawasi pembangunan tersebut tidak juga terlihat melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan, dan terkesan pembangunan tersebut dilakukan tanpa pengawasan pihak yang bertanggungjawab (TPK desa setempat.

Saat akan dikonfirmasi oleh tim media ini, Kepala Desa Gunung Mulyo tidak berada dikator desanya dan stafnya pun enggan memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi untuk mengonfirmasikan terkait pelaksanaan pembangunan tersebut. (Harun/Red-RL/**)

Komentar